> >

Prabowo Bertemu Menhan Malaysia dan Filipina, Bahas Keamanan di Laut Sulu dan Sulawesi

Kompas dunia | 28 Maret 2022, 18:26 WIB
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap 811 bertolak dari dermaga TNI AL di Bitung, Sulawesi Utara, untuk menuju pulau-pulau terluar di wilayah Kepulauan Talaud, Minggu, 24 Oktober 2021. Pada Senin (28/3/2022), Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bertemu dengan Menhan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin bin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana di Kuala Lumpur. (Sumber: Kompas.id/Kristian Oka Prasetyadi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bertemu Menhan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin bin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana di Kuala Lumpur, Senin (28/3/2022).

Pertemuan Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina ini telah dilangsungkan sejak 2016.

Menurut siaran pers Kementerian Pertahanan RI, ketiga menhan kali ini membahas situasi keamanan di Laut Sulu dan Sulawesi, serta bersepakat mengenai perlunya penguatan kerja sama untuk mengatasi ancaman berkelanjutan di wilayah maritim.

Prabowo dan koleganya pun menyepakati kerja sama di empat bidang yaitu pengoptimalan proses komunikasi The Maritime Command Centre (MCC) di Tawau (Malaysia), Tawi-Tawi (Filipina), dan Tarakan (Indonesia).

Baca Juga: Prabowo Subianto Menyambut Komandan Armada Militer AS di Kemenhan

Pengoptimalan MCC dipandang perlu untuk melancarkan pertukaran informasi, pemantauan, dan pelaksanaan kegiatan pengawasan laut dan udara secara efektif, termasuk mempercepat pengerahan Trilateral Maritime Patrol Liaison Officer (TMP LO) tetap di MCC masing-masing negara.

Kesepakatan kedua adalah meningkatkan kehadiran ketiga negara di wilayah perairan kawasan. Hal ini meliputi latihan maritim trilateral untuk memperkuat unjuk kekuatan serta mencegah ancaman keamanan di wilayah yang menjadi perhatian bersama.

Kemudian, ketiga menteri menyepakati operasi pengawasan TCA yang melibatkan intelijen demi memastikan produktivitas dan akurasi kegiatan mengurangi aktivitas jaringan kriminal transnasional di Asia Tenggara.

Indonesia, Malaysia, dan Filipina juga sepakat untuk meningkatkan keterlibatan serta komitmen strategis dengan memperbaiki struktur, koordinasi, dan komunikasi TCA yang berkelanjutan.

TCA antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina sendiri disebut telah berada di trek yang benar. Salah satu alasannya adalah penurunan insiden penculikan untuk tebusan yang mencapai nol sepanjang 2021.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU