> >

Prancis Panggil Dubes Rusia Gegara Tersinggung dengan Kartun

Krisis rusia ukraina | 26 Maret 2022, 14:13 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron menunggu para pemimpin Uni Eropa tiba untuk KTT Uni Eropa di Chateau de Versailles, di Versailles, barat Paris, Kamis, 10 Maret 2022. Pada Jumat (25/3/2022), Kemlu Prancis memanggil Duta Besar Rusia Alexey Meshkov gara-gara tersinggung dengan kartun yang diunggah oleh akun Twitter Kedutaan Besar Rusia di Paris. (Sumber: AP Photo/Michel Euler)

PARIS, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis, Jumat (25/3/2022), memanggil Duta Besar Rusia Alexey Meshkov gara-gara tersinggung dengan kartun yang diunggah oleh akun Twitter Kedutaan Besar Rusia di Paris.

Kemlu Prancis menilai kartun yang diunggah akun Twitter Kedubes Rusia itu sebagai sesuatu yang “tidak dapat diterima.”

Pada Kamis (24/3), Kedubes Rusia mengunggah sebuah kartun yang menggambarkan tubuh yang berbaring di atas meja dengan tulisan 'Eropa'. 

Sementara karakter-karakter yang mewakili Amerika Serikat dan Uni Eropa tampak menusukkan jarum suntik ke tubuh tersebut.

“Unggahan-unggahan ini tidak dapat diterima. Kami memperjelas hal itu hari ini kepada Duta Besar Rusia,” bunyi pernyataan Kemlu Prancis yang dikirim kepada Reuters, seperti dikutip dari Daily Sabah.

“Kami tengah berupaya mempertahankan saluran dialog yang menuntut dengan Rusia dan tindakan-tindakan ini sepenuhnya tidak pantas.”

Baca Juga: Hubungan dengan Turki Lagi Tegang, Yunani Malah Beli Enam Jet Tempur Rafale Lagi dari Prancis

Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune mengecam kartun tersebut pada Kamis dengan menyebutnya sebagai “suatu penghinaan”.

Kartun tersebut saat ini sudah tidak bisa ditemukan di akun Twitter Kedubes Rusia di Prancis (@AmbRusFrance).

Kartun tersebut mengisyaratkan bahwa benua Eropa tengah dihancurkan oleh kebijakan-kebijakan yang diambil Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Dalam gambar tersebut, jarum-jarum suntik yang disuntikkan ke tubuh yang menggambarkan Eropa itu bertuliskan kata-kata seperti 'Russophobia', 'Neo-Nazism', 'NATO', 'Covid-19', 'Cancel Culture', dan 'Sanctions'.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Gading-Persada

Sumber : Daily Sabah/Reuters/DW/NBC News


TERBARU