> >

Ukraina Klaim Tewaskan Empat Jenderal Rusia Selama Invasi, Mayjen Oleg Mityaev Paling Baru

Krisis rusia ukraina | 16 Maret 2022, 20:37 WIB
Ilustrasi. Seorang tentara Ukraina berjaga di Mariupol, 12 Maret 2022. Pada Selasa (15/3/2022), otoritas Ukraina mengklaim telah menewaskan jenderal Rusia yang keempat selama invasi, yakni Mayjen Oleg Mityaev, terbunuh ketika penyerbuan Mariupol. (Sumber: Mstyslav Chernov/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina mengklaim telah menewaskan jenderal Rusia yang keempat selama invasi ke negaranya. Mayjen Oleg Mityaev adalah jenderal keempat yang  dilaporkan terbunuh ketika penyerbuan Mariupol pada Selasa (15/3/2022).

Sebelumnya, Ukraina mengklaim telah menewaskan tiga jenderal lain yang juga berpangkat mayjen, yakni Mayjen Andrey Sukhovetsky, Mayjen Vitaly Gerasimov, dan Mayjen Andrei Kolesnikov.

Para jenderal itu dilaporkan terbunuh pada awal dan pertengahan Maret 2022. Sehingga, dalam waktu kurang dari dua pekan, Rusia kehilangan empat jenderal.

Baca Juga: Ukraina Klaim Kembali Tewaskan Jenderal Lapangan Rusia, Kali Ini Mayjen Vitaly Gerasimov

Otoritas Rusia sendiri enggan mengonfirmasi mengenai kematian jenderal-jenderal tersebut. 

Satu-satunya konfirmasi dari pihak Rusia datang saat kematian Mayjen Sukhovetsky. Kematiannya dikonfirmasi oleh organisasi perwira lokal di daerah Krasnodar, Rusia.

Sebagaimana diwartakan Associated Press, kematian jenderal Rusia yang keempat sebelumnya diumumkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (15/3) malam waktu setempat. Namun, Zelenksy tidak mengungkap identitas sang jenderal.

Kemudian, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschenko mengumumkan bahwa jenderal yang terbunuh adalah Oleg Mityaev. Ia merilis foto di Telegram yang diklaim jasad Mayjen Mityaev.

Mayjen Oleg Mityaev disebut sebagai komandan divisi senapan bermotor ke-150 Rusia yang ditakuti. Gerashcenko menyebut sang jenderal punya pengalaman tempur di Suriah.

Baca Juga: Menlu Rusia Ungkap Kemajuan Negosiasi dengan Ukraina, Kini Bahas Status Netral dan Jaminan Keamanan


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU