> >

Rusia Bantah Minta Bantuan Militer China untuk Invasi Ukraina: Kami Punya Kekuatan Sendiri

Krisis rusia ukraina | 15 Maret 2022, 00:23 WIB
Ilustrasi. Tank Rusia di pinggiran kota Mariupol, Ukraina pada Jumat (11/3/2022). Pada Senin (14/3/2022), Kremlin membantah kabar pihaknya meminta bantuan militer China untuk invasi ke Ukraina. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Otoritas Rusia membantah kabar bahwa mereka meminta bantuan militer China untuk invasi ke Ukraina. Kremlin menegaskan punya kekuatan sendiri untuk mencapai tujuan.

Hal tersebut disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Senin (14/3/2022).

“Rusia punya kekuatan sendiri untuk melanjutkan operasi ini, yang mana, sebagaimana telah kami sampaikan, berlangsung sesuai rencana dan akan diselesaikan sepenuhnya dan tepat waktu,” kata Peskov dalam konferensi pers di Moskow, dikutip Associated Press.

Peskov juga menegaskan bahwa “operasi militer khusus” Rusia berjalan sesuai rencana awal. Ia pun bersikeras bahwa militer Rusia memastikan keamanan warga sipil dari serangan.

Baca Juga: Pantauan Drone Tunjukkan Kehancuran di Mariupol Ukaina, Dibombardir Rusia selama 18 Hari

Kata dia, Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan untuk tidak menyerbu langsung kota besar termasuk Kiev.

Alasannya, menurut Peskov, adalah “formasi para nasionalis bersenjata (Ukraina) membuat titik tembak, menempatkan perlengkapan militer berat di area penduduk, dan bertempur di area padat penduduk pasti akan berujung banyak korban di pihak sipil.”

Pada saat bersamaan, Kementerian Petahanan, sembari memastikan keamanan maksimum bagi populasi sipil, tidak mengesampingkan kemungkinan merebut kontrol penuh kota besar yang kini secara praksis dikepung, termasuk area yang digunakan untuk evakuasi kemanusiaan,” pungkas Peskov.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Rusia meminta bantuan militer China untuk menaklukkan Ukraina. Hal tersebut disampaikan oleh penasihat keamanan Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan.

Klaim Sullivan tersebut telah dibantah oleh juru bicara Kedutaan Besar China untuk AS, Liu Pengyu. “Saya tak pernah mendengarnya (bantuan militer),” katanya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU