Tentara Rusia Tembaki Konvoi Berisi Perempuan dan Anak-Anak Ukraina, 7 Orang Tewas
Krisis rusia ukraina | 13 Maret 2022, 10:12 WIBMARIUPOL. KOMPAS.TV - Tentara Rusia dilaporkan telah menembaki konvoi berisi perempuan dan anak-anak Ukraina.
Insiden tersebut terjadi pada konvoi yang melakukan evakuasi terhadap perempuan dan anak-anak Ukraina dari Desa Peremoha, di dekat Kiev.
Menurut Layanan Intelijen Militer Ukraina, tujuh orang dilaporkan tewas.
“Sebuah konvoi warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, ditembaki oleh penjajah,” ujar mereka dikutip dari BBC, Sabtu (12/3/2022).
Baca Juga: Zelensky Ungkap 1.300 Tentara Ukraina Tewas, Sedangkan Pasukan Rusia yang Meninggal Capai 12.000
“Hasil dari tindakan barbar ini telah menewaskan tujuh orang, dan salah satunya anak-anak,” tambahnya.
Saat ini usaha evakuasi warga sipil terus dilakukan di tengah-tengah pertempuran di sekitar Kiev dan kota lainnya.
Saat ini koridor kemanusiaan tengah disiapkan dari Mariupol, Sumy dan kota serta desa di luar Ibu Kota Kiev.
Pejabat setempat mengungkapkan pertempuran masih berlangsung, dan adanya ancaman konstan terkait serangan udara.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengungkapkan, sekitar 13.000 warga Ukraina telah dievakuasi melalui koridor kemanusiaan, Sabtu kemarin.
Namun, tak ada satu pun yang bisa meninggalkan Mariupol.
Adapun PBB mengungkapkan situasi di Mariupol begitu mengkhawatirkan setelah dua pekan dibombardir.
Selain itu hanya ada sedikit akses ke makanan, air dan listrik.
Baca Juga: 2 Pekan Lebih Perang, Ternyata Rusia-Ukraina Bersaudara, Sama-Sama Negara Pecahan Uni Soviet
“Obat-obatan untuk penyakit yang membahayakan nyawa sangat cepat habis, rumah sakit saat ini hanya setengah berfungsi, dan suplai makanan serta air sangat sedikit,” ujar Pejabat Koordinasi Masalah Kemanusiaan.
Wakil Wali Kota Mariupol Serhiy Orlov menambahkan, konvoi yang membawa bantuan sudah pergi dari Zaporizhzhya ke kota, dan termasuk bus untuk evakuasi.
Sebelumnya ia mengungkapkan konvoi bantuan tak dibiarkan lewat, dibombardir, dan jalanan dipasang ranjau.
Selain itu mereka juga dihujani peluru di kota.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC