Tidak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan, India Dituding Tidak Punya Perasaan
Kompas dunia | 12 Maret 2022, 05:25 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Militer India secara tidak sengaja menembakkan rudal ke negara tetangga Pakistan, seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (11/3/2022).
Militer Pakistan mengatakan sebuah benda terbang berkecepatan tinggi jatuh di dekat kota timur Mian Channu dan jalur penerbangannya membahayakan penerbangan penumpang sipil, seperti dilansir BBC, Jumat (11/3/2022).
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan India mengatakan, "Pada 9 Maret 2022, dalam pemeliharaan rutin, kerusakan teknis menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja. Pemerintah India mengambil pandangan serius dan memerintahkan penyelidikan hukum tingkat tinggi."
Islamabad memperingatkan Delhi untuk mewaspadai konsekuensi yang tidak menyenangkan dari kelalaian semacam itu dan untuk menghindari hal itu kembali terjadi. Objek itu diluncurkan dari Sirsa di negara bagian Haryana, kata Islamabad.
Angkatan udara Pakistan mengatakan rudal itu melaju dengan kecepatan 3 Mach - tiga kali kecepatan suara - pada ketinggian 12.000 m (40.000 kaki) dan terbang 124 km di wilayah udara Pakistan sebelum jatuh.
"Jalur penerbangan objek ini membahayakan banyak penerbangan penumpang nasional dan internasional baik di wilayah udara India dan Pakistan, serta kehidupan manusia dan harta benda di darat," kata juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Babar Iftikharon, Kamis.
Baca Juga: Nikahi 27 Perempuan Kaya Selama 40 Tahun, Pria di India Ditangkap karena Penipuan
Perbatasan bersama mereka memiliki kehadiran militer yang kuat di kedua sisi, dan ada banyak gejolak di antara mereka, dengan ketegangan kadang-kadang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya saling tembak senjata nuklir.
“Dalam perawatan rutin, kerusakan teknis menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja,” pada hari Rabu, kata Kementerian Pertahanan India.
India tidak merinci jenis rudal, tetapi mengatakan rudal itu mendarat di wilayah Pakistan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times/BBC