> >

Jepang Hentikan Ekspor PlayStation dan Software Game, Bencana bagi Pencinta Game Konsol Rusia

Krisis rusia ukraina | 10 Maret 2022, 15:36 WIB
PlayStation 5. Raksasa elektronik dan hiburan Jepang Sony menangguhkan semua pengiriman konsol video game PlayStation serta perangkat lunak game ke Rusia karena perang di Ukraina, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (10/3/2022) (Sumber: theverge.com)

TOKYO, KOMPAS.TV — Raksasa elektronik dan hiburan Jepang Sony menangguhkan semua pengiriman konsol video game PlayStation serta perangkat lunak game ke Rusia karena perang di Ukraina, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (10/3/2022)

Peluncuran "Gran Turismo 7," game balap mobil populer, saat ini juga mengalami penundaan di Rusia, ditambah lagi PlayStation akan menutup toko mereka di sana kata Sony Interactive Entertainment dalam sebuah pernyataan, Kamis, (10/3/2022)

Kami "bergabung dengan komunitas global dalam menyerukan perdamaian di Ukraina," kata pernyataan resmi Sony.

Sony, yang memiliki bisnis film dan musik, sebelumnya menghentikan rilis teater filmnya di Rusia. Sony Group Corp. juga mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai 2 juta dollar kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Kelompok Bantuan Internasional Save the Children untuk membantu para korban perang.

Baca Juga: Jepang Tambah Sanksi bagi Rusia, Mulai dari Larangan Ekspor hingga Penangguhan Visa

Raksasa elektronik dan hiburan Jepang Sony menangguhkan semua pengiriman konsol video game PlayStation serta perangkat lunak game ke Rusia karena perang di Ukraina, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (10/3/2022). (Sumber: sony.reconsidered.com)

Perusahaan mesin dan teknologi Jepang Hitachi Group juga menangguhkan ekspor ke Rusia dan untuk sementara menghentikan produksi di sana.

Hitachi mengatakan pada hari Kamis produk dan layanan yang terkait dengan peralatan tenaga listrik "sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari orang" akan terus berlanjut.

Kegiatan di Ukraina dilanjutkan dengan memindahkan karyawan dan keluarga ke daerah yang lebih aman, katanya.

“Hitachi Group menyatakan keselamatan dan kesehatan semua karyawan dan keluarganya sebagai prioritas utama. Di Ukraina, Hitachi terlibat dalam berbagai kegiatan untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan seluruh karyawan dan berharap perdamaian akan kembali secepat mungkin,” kata pernyataan resmi Hitachi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV / Associated Press


TERBARU