> >

Jaringan Laboratorium Biologi Ukraina di Bawah Kendali Pentagon Diungkap Rusia, Lalu Saling Tuding

Krisis rusia ukraina | 10 Maret 2022, 14:43 WIB
Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, mengungkap dokumen temuan jaringan laboratorium biologi yang membuat "komponen senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina," dan dikendalikan Pentagon, Amerika Serikat, seperti dilansir kantor berita Turki Anadolu, Rabu (9/3/2022) (Sumber: Russian Foreign Ministry Press Service via AP, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova hari Rabu kemarin,(9/3/2022) mengungkapkan ditemukannya dokumen menunjukkan "komponen senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina," pada laboratorium yang dikendalikan Pentagon, Amerika Serikat, seperti dilansir kantor berita Turki Anadolu, Rabu (9/3/2022)

Di Moskow, Maria Zakharova mengatakan angkatan bersenjata Rusia menerima dari karyawan laboratorium biologis Ukraina, bukti pengembangan komponen senjata biologis oleh Ukraina di bawah kendali Amerika Serikat.

Zakharova menekankan kegiatan tersebut melanggar Konvensi Senjata Biologis, dan Rusia dapat menuntut digelarnya sidang tentang masalah ini.

Amerika Serikat, kata Zakharova, harus menjelaskan hingga terang benderang kepada dunia tentang program biologi militer yang dilakukan oleh Ukraina namun dikendalikan oleh militer Amerika Serikat melalui pola kerja sama.

"Dalam waktu singkat, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dan Pemerintahan Presiden Amerika Serikat berkewajiban untuk menginformasikan kepada masyarakat internasional secara resmi program-program militer-biologis mereka yang dilaksanakan di Ukraina," kata Zakharova.

Zakharova juga mempertanyakan apa yang terjadi dengan bahan biologis yang diambil dari laboratorium di tengah serbuan Rusia, apakah dimusnahkan atau tidak.

"Siapa yang bertanggung jawab atas Kementerian Kesehatan Ukraina selama bertahun-tahun? Ingat, kan? Dari negara mana dokter yang luar biasa ini berasal? Siapa yang mengepalai Kementerian Kesehatan Ukraina? Saya ingat betul -- dari Amerika Serikat."

Sebelumnya, Wakil Menlu Amerika Serikat untuk Urusan Politik Victoria Nuland saat dengar pendapat dengan Senat Amerika Serikat memastikan adanya jaringan fasilitas penelitian biologi yang dikendalikan Amerika Serikat di Ukraina. 

Kiev dan Washington sekarang bekerja untuk mencegah material yang terkumpul di sana agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia, kata Nuland.

Baca Juga: AS Khawatir Rusia Bakal Menyerang dengan Senjata Kimia ke Ukraina, Ini yang Mendasari Kecurigaan

Namun jaringan penelitian biologi berbeda dengan penelitian senjata biologi. Pertanyaannya adalah, apakah militer Amerika Serikat memiliki kerjasama dalam penelitian senjata biologi yang dilakukan di Ukraina.

China menuntut Washington pada Selasa (8/3/2022) untuk merilis "detail yang relevan sesegera mungkin" terkait dugaan laboratorium biologi AS di Ukraina, seperti dilansir Anadolu.

Jubir Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menuntut Washington merilis detail yang relevan sesegera mungkin atas dugaan laboratorium biologi yang dikendalikan AS di Ukraina, “Menurut data yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat sendiri, AS memiliki 26 laboratorium biologi dan fasilitas terkait lainnya di Ukraina,”

Filippa Lentzos, dosen senior dalam sains dan keamanan internasional di King's College London, Inggris, mengatakan tidak ada "Laboroatorium Milik Amerika Serikat di Ukraina. Sebaliknya, Lentzos dalam email mengungkapkan, laboratorium di Ukraina menerima uang melalui program pengurangan ancaman Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon.

“Ini adalah fasilitas kesehatan umum dan hewan yang dimiliki dan dioperasikan oleh Ukraina,” kata Lentzos dalam laporan Associated Press, Kamis, (10/3/2022).

Namun jubir kemenlu China Zhao Lijian menuding, “Semua virus berbahaya di Ukraina harus disimpan di laboratorium ini. Semua kegiatan penelitian dipimpin oleh Amerika Serikat. Tidak ada informasi yang diizinkan untuk diungkapkan tanpa izin dari pihak Amerika Serikat,” klaim Zhao, menurut transkripsi konferensi pers di PBB dua hari sebelumnya, (8/3/2022)

Zhao mengklaim Pentagon "memiliki kendali mutlak" atas laboratorium ini. “Dalam situasi saat ini, kami meminta semua pihak memastikan keamanan laboratorium ini, mulai dari kesehatan dan keselamatan orang-orang di Ukraina dan sekitarnya serta di seluruh dunia,” kata Zhao.

“Khususnya, Amerika Serikat sebagai pihak yang paling mengetahui laboratorium-laboratorium ini, harus segera mengumumkan rincian yang relevan, termasuk virus mana yang disimpan dan penelitian mana yang telah dilakukan,” katanya. “Pengungkapan aktivitas bio-militer Amerika Serikat di Ukraina hanyalah puncak gunung es.”

“Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengendalikan 336 laboratorium biologi di 30 negara di seluruh dunia dengan nama ‘kerja sama untuk mengurangi risiko biosekuriti dan memperkuat kesehatan masyarakat global,'” tambah Zhao.

Baca Juga: Rusia Klaim Temukan Jejak Program Militer Biologis di Ukraina yang Dibiayai AS

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki ungkap adanya kekhawatiran dari Amerika Serikat, Rusia bakal menggunakan senjata Kimia di Ukraina., Rabu (9/3/2022). (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky)

Sekretaris pers Pentagon John Kirby pada hari Rabu menyebut klaim Rusia sebagai bohong dan omong kosong belaka.

Lebih jauh, pemerintahan Biden secara terbuka hari Rabu, (9/3/2022) memperingatkan Rusia mungkin berusaha menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina karena Gedung Putih menolak klaim Rusia atas pengembangan senjata kimia ilegal di negara yang telah diinvasinya, seperti laporan Associated Press, Kamis, (10/3/2022)

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki menyebut klaim Rusia "tidak masuk akal" dan mengatakan itu bisa menjadi bagian dari upaya Rusia untuk meletakkan dasar bagi penggunaan sendiri senjata pemusnah massal semacam itu terhadap Ukraina.

“Ini semua adalah taktik yang jelas oleh Rusia untuk mencoba membenarkan serangannya yang tidak beralasan, dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina,” cuit Psaki hari Rabu.

“Sekarang Rusia membuat klaim palsu ini, dan China tampaknya mendukung propaganda ini, kita semua harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, atau untuk membuat operasi tipu-tipu dan menggunakan mereka.”

Baca Juga: Rusia Sebut Pentagon Khawatir Terkait Temuan Jejak Program Militer Biologis di Ukraina

Jubir Kemenlu China, Zhao Lijian. China hari Selasa (8/3/2022) menuntut Washington merilis detail yang relevan sesegera mungkin atas dugaan laboratorium biologi yang dikendalikan AS di Ukraina, “Menurut data yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat sendiri, AS memiliki 26 laboratorium biologi dan fasilitas terkait lainnya di Ukraina,” (Sumber: AP Photo/Liu Zheng)

Amerika Serikat mengakui memiliki kerja sama dengan sejumlah laboratorium yang dijalankan oleh pemerintah Ukraina dan disponsori oleh Amerika Serikat, dengan alasan mereka membiayai jaringan laboratorium tersebut untuk mengurangi proliferasi senjata biologis seperti dilaporkan media China Global Times, hari Kamis, (10/3/2022)

Amerika Serikat juga mengatakan laboratorium ini melakukan penelitian pada beberapa patogen berbahaya dan memberikan dukungan untuk penelitian medis dan kesehatan masyarakat Ukraina.

Sebuah perjanjian ditandatangani Departemen Pertahanan Amerika Serikat Pentagon dan Departemen Kesehatan Ukraina tahun 2005, dalam program US Department of Defense Cooperative Threat Reduction Program bertujuan mencegah penyalahgunaan senjata biologis dan patogen, dan pihak Ukraina yang menjalankan laboratorium tersebut.

Namun, Global Times mengungkap detail menarik. Perjanjian tersebut mengatakan bahwa Pentagon memiliki hak untuk mengaudit dan memeriksa materi, pelatihan personel, dan layanan yang diberikan Ukraina sesuai dengan perjanjian.

Bagian yang paling penting dalam perjanjian kerja sama tersebut seperti laporan Global Times  adalah, Kementerian Kesehatan Ukraina memiliki kewajiban mengirim seluruh salinan strain patogen berbahaya yang dikumpulkan kepada Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Selain itu, informasi yang dikirimkan berdasarkan perjanjian ini atau dikembangkan sebagai hasil dari implementasi penelitian, dan dianggap oleh Pentagon sebagai "sensitif" harus dirahasiakan dari pengungkapan publik.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Anadolu/Associated Press/Global Times


TERBARU