> >

Jaringan Laboratorium Biologi Ukraina di Bawah Kendali Pentagon Diungkap Rusia, Lalu Saling Tuding

Krisis rusia ukraina | 10 Maret 2022, 14:43 WIB
Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, mengungkap dokumen temuan jaringan laboratorium biologi yang membuat "komponen senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina," dan dikendalikan Pentagon, Amerika Serikat, seperti dilansir kantor berita Turki Anadolu, Rabu (9/3/2022) (Sumber: Russian Foreign Ministry Press Service via AP, File)

Namun jubir kemenlu China Zhao Lijian menuding, “Semua virus berbahaya di Ukraina harus disimpan di laboratorium ini. Semua kegiatan penelitian dipimpin oleh Amerika Serikat. Tidak ada informasi yang diizinkan untuk diungkapkan tanpa izin dari pihak Amerika Serikat,” klaim Zhao, menurut transkripsi konferensi pers di PBB dua hari sebelumnya, (8/3/2022)

Zhao mengklaim Pentagon "memiliki kendali mutlak" atas laboratorium ini. “Dalam situasi saat ini, kami meminta semua pihak memastikan keamanan laboratorium ini, mulai dari kesehatan dan keselamatan orang-orang di Ukraina dan sekitarnya serta di seluruh dunia,” kata Zhao.

“Khususnya, Amerika Serikat sebagai pihak yang paling mengetahui laboratorium-laboratorium ini, harus segera mengumumkan rincian yang relevan, termasuk virus mana yang disimpan dan penelitian mana yang telah dilakukan,” katanya. “Pengungkapan aktivitas bio-militer Amerika Serikat di Ukraina hanyalah puncak gunung es.”

“Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengendalikan 336 laboratorium biologi di 30 negara di seluruh dunia dengan nama ‘kerja sama untuk mengurangi risiko biosekuriti dan memperkuat kesehatan masyarakat global,'” tambah Zhao.

Baca Juga: Rusia Klaim Temukan Jejak Program Militer Biologis di Ukraina yang Dibiayai AS

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki ungkap adanya kekhawatiran dari Amerika Serikat, Rusia bakal menggunakan senjata Kimia di Ukraina., Rabu (9/3/2022). (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky)

Sekretaris pers Pentagon John Kirby pada hari Rabu menyebut klaim Rusia sebagai bohong dan omong kosong belaka.

Lebih jauh, pemerintahan Biden secara terbuka hari Rabu, (9/3/2022) memperingatkan Rusia mungkin berusaha menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina karena Gedung Putih menolak klaim Rusia atas pengembangan senjata kimia ilegal di negara yang telah diinvasinya, seperti laporan Associated Press, Kamis, (10/3/2022)

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki menyebut klaim Rusia "tidak masuk akal" dan mengatakan itu bisa menjadi bagian dari upaya Rusia untuk meletakkan dasar bagi penggunaan sendiri senjata pemusnah massal semacam itu terhadap Ukraina.

“Ini semua adalah taktik yang jelas oleh Rusia untuk mencoba membenarkan serangannya yang tidak beralasan, dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina,” cuit Psaki hari Rabu.

“Sekarang Rusia membuat klaim palsu ini, dan China tampaknya mendukung propaganda ini, kita semua harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, atau untuk membuat operasi tipu-tipu dan menggunakan mereka.”

Baca Juga: Rusia Sebut Pentagon Khawatir Terkait Temuan Jejak Program Militer Biologis di Ukraina

Jubir Kemenlu China, Zhao Lijian. China hari Selasa (8/3/2022) menuntut Washington merilis detail yang relevan sesegera mungkin atas dugaan laboratorium biologi yang dikendalikan AS di Ukraina, “Menurut data yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat sendiri, AS memiliki 26 laboratorium biologi dan fasilitas terkait lainnya di Ukraina,” (Sumber: AP Photo/Liu Zheng)

Amerika Serikat mengakui memiliki kerja sama dengan sejumlah laboratorium yang dijalankan oleh pemerintah Ukraina dan disponsori oleh Amerika Serikat, dengan alasan mereka membiayai jaringan laboratorium tersebut untuk mengurangi proliferasi senjata biologis seperti dilaporkan media China Global Times, hari Kamis, (10/3/2022)

Amerika Serikat juga mengatakan laboratorium ini melakukan penelitian pada beberapa patogen berbahaya dan memberikan dukungan untuk penelitian medis dan kesehatan masyarakat Ukraina.

Sebuah perjanjian ditandatangani Departemen Pertahanan Amerika Serikat Pentagon dan Departemen Kesehatan Ukraina tahun 2005, dalam program US Department of Defense Cooperative Threat Reduction Program bertujuan mencegah penyalahgunaan senjata biologis dan patogen, dan pihak Ukraina yang menjalankan laboratorium tersebut.

Namun, Global Times mengungkap detail menarik. Perjanjian tersebut mengatakan bahwa Pentagon memiliki hak untuk mengaudit dan memeriksa materi, pelatihan personel, dan layanan yang diberikan Ukraina sesuai dengan perjanjian.

Bagian yang paling penting dalam perjanjian kerja sama tersebut seperti laporan Global Times  adalah, Kementerian Kesehatan Ukraina memiliki kewajiban mengirim seluruh salinan strain patogen berbahaya yang dikumpulkan kepada Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Anadolu/Associated Press/Global Times


TERBARU