Menlu Prancis Curiga Ukraina Akan Dibombardir secara Brutal seperti Aleppo dan Grozny
Krisis rusia ukraina | 8 Maret 2022, 06:50 WIBMONTPELLIER, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menanggapi secara sinis tawaran Rusia membuka koridor evakuasi di Ukraina. Le Drian curiga bantuan evakuasi Moskow itu sebatas “jebakan”.
Le Drian menganggap bantuan evakuasi bisa berujung pengeboman yang lebih parah di Ukraina.
Sebelumnya, pada Senin (7/3/2022), Rusia dilaporkan menawarkan jalur evakuasi bagi warga sipil yang kotanya menjadi medan tempur. Moskow menawarkan evakuasi dari Kharkiv, Kiev, Mariupol, dan Sumy.
Namun, Ukraina menolak tawaran ini setelah tahu jalur evakuasi kebanyakan mengarah ke teritori Belarusia dan Rusia.
Le Drian pun menyampaikan kecurigaannya pada tawaran Rusia. Politikus 74 tahun itu merujuk peristiwa pengeboman brutal Rusia di Aleppo, Suriah dan Grozny, Chechnya.
Baca Juga: Rusia Umumkan Genjatan Senjata untuk Evakuasi Warga Sipil Ukraina
Pengeboman pasukan Rusia dan pemerintah Suriah di Aleppo menewaskan ratusan orang termasuk warga sipil. Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyebut 525 orang tewas akibat pengeboman pada April-Juli 2016 tersebut.
Sementara itu, pengeboman di Grozny terjadi ketika pasukan Rusia memerangi kelompok separatis Chechnya. Peristiwa pada 21 Oktober 1999 ini dilaporkan menewaskan lebih dari 100 orang, kebayakan warga sipil.
Le Drian menyatakan, tawaran Rusia membuka koridor evakuasi akan berujung pengeboman yang lebih parah jika perundingan dengan Ukraina gagal.
“Kita tidak boleh jatuh ke dalam perangkap,” kata Le Drian setelah pertemuan dengan menteri-menteri Eropa di Montpellier, Prancis, Senin (7/3).
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press