Diminta Kecam Invasi Rusia ke Ukraina oleh Uni Eropa, PM Pakistan: Memang Kami Budak Kalian?
Krisis rusia ukraina | 7 Maret 2022, 20:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berang setelah utusan-utusan negara-negara anggota Uni Eropa di Islamabad meminta negaranya mengecam invasi Rusia ke Ukraina.
“Para duta besar Uni Eropa menulis surat kepada Pakistan, meminta kami untuk mengeluarkan pernyataan anti-Rusia. Saya tanya kepada para duta besar Uni Eropa, ‘Apakah kalian menulis surat itu juga kepada India?’” ujar Khan dalam sebuah demonstrasi politik di Distrik Vehari, Pakistan, Minggu (6/3/2022), seperti dilansir Geo News.
“Ketika India melanggar hukum internasional di Kashmir dan mencabut status otonomi Kashmir, apakah ada dari kalian yang memutus hubungan dengan India, memutus perdagangan atau mengkritik (New Delhi)?”
“Memang kalian pikir kami apa? Apakah kami budak kalian? Apakah kami harus melakukan apa yang kalian katakan?” kata Khan.
Baca Juga: Masjid Dibom Jelang Salat Jumat di Pakistan, Sedikitnya 45 Jemaah Tewas
Pada Rabu (2/3/2022) pekan lalu, utusan-utusan dari 22 negara termasuk negara-negara anggota Uni Eropa menyerukan kepada Pakistan untuk mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang isinya mengecam invasi Rusia dan meminta Moskow menghentikan serangan serta menarik pasukannya dari Ukraina.
"Selaku kepala-kepala misi untuk Republik Islam Pakistan, kami mendesak Pakistan bergabung bersama kami untuk mengecam tindakan-tindakan Rusia," bunyi surat para duta besar tersebut seperti dilaporkan Geo News.
Hasil pemungutan suara terhadap resolusi Majelis Umum PBB pada Rabu pekan lalu menunjukkan, 141 negara mendukung, 5 tidak setuju, dan 35 abstain. Pakistan mengambil posisi abstain.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina di Ambang Perang, PM Pakistan Malah akan Jumpa Putin, Ada Apa?
Serangan Drone
Dalam pidatonya, Khan juga menyinggung keterlibatan Pakistan dalam Perang melawan Teror (War on Terror/WoT) yang dilancarkan Barat. Dia mengatakan, jika dirinya berkuasa saat itu, dia tidak akan melibatkan Pakistan dalam perang tersebut.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Geo News