Staf PLTN Chernobyl Terjebak, Kerja 10 Hari Beruntun dan Hanya Diberi Makan Sekali Sehari
Krisis rusia ukraina | 5 Maret 2022, 16:58 WIBSLAVUTYCH, KOMPAS.TV - Wali kota Slavutych, Provinsi Chernihiv, Ukraina Yuriy Fomichev menyebut para pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) non-aktif Chernobyl terjebak di dalam fasilitas nuklir yang direbut tentara Rusia itu.
Sebagaimana diwartakan media Ukraina, Hromadske, para pekerja telah masuk sif 10 hari berturut-turut. Para pekerja pun disebut lelah secara fisik dan mental.
“Orang-orang makan dengan hemat, mereka hanya memiliki sedikit obat-obatan dan ini sangat sulit bagi mereka,” kata Fomichev dikutip Hromadske.
“Keluarga dan teman-teman di Slavutych sini juga khawatir dan tidak tahu harus bagaimana,” lanjutnya.
Slavutych hanya berjarak sekitar 50 kilometer dari PLTN non-aktif dan kota hantu Pripyat dan Chernobyl. Fomichev mengutuk pendudukan Rusia di Chernobyl sebagai “terorisme”.
Walaupun sudah non-aktif, pekerja masih diperlukan di PLTN Chernobyl untuk menjaga keamanan nuklir dan menerus proses penonaktifkan dan pembersihan tiga reaktor. Proses ini bisa memakan waktu hingga 2065.
Baca Juga: Gempur PLTN, Dubes PBB Ukraina Tuduh Rusia Lakukan Terorisme Nuklir
Sebagaimana diwartakan Voice of America, menurut otoritas nuklir Ukraina, terdapat 95 pekerja malam yang bertugas ketika Rusia menyerang. Selain itu, juga terdapat pekerja rumah sakit setempat, pemadam kebakaran, dan empat pelancong yang mampir.
Totalnya, sekitar 300 warga Ukraina terjebak di Chernobyl.
Kerabat seorang staf bicara ke VOA bahwa para staf telah bertugas seminggu lebih tanpa henti. Mereka tidak punya pakaian bersih atau selimut.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV