Pegang Presidensi G20, Indonesia Diminta Cegah Spillover Effect Krisis Ukraina
Krisis rusia ukraina | 4 Maret 2022, 17:23 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta pemerintah untuk memanfaatkan momentum Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk mencegah meluasnya dampak (spillover effect) krisis Ukraina yang dipicu invasi Rusia.
“Karena itu, kita terus mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan jalur diplomasi, karena (perang) ini menyangkut ekonomi dan perdagangan dunia. Jadi, jangan sampai spillover effect yang memicu pula negara-negara lain contohnya misalnya China dengan Taiwan,” kata Dave, Rabu (2/3/2022), seperti dilansir dari laman web DPR RI.
Baca Juga: Korea Utara Ingin Bantu Rusia, Perintahkan Bersiap untuk Mobilisasi Pasukan
Meski begitu, ia memahami kalau agenda G-20 nanti lebih menekankan pada persoalan ekonomi dan keuangan. Sementara, persoalan perang tersebut lebih kepada persoalan politik dan diplomasi internasional.
Namun, ia menilai tidak ada salahnya jika Indonesia yang memegang posisi Presidensi membahas dan menaikkan persoalan invasi ini untuk melihat komitmen dukungan negara-negara G20 terhadap Ukraina.
Baca Juga: Tiba di Jakarta, 80 WNI yang Dievakuasi dari Ukraina Jalani Masa Karantina
“Karena banyak kekhawatiran kalau Rusia lakukan agresi militer lebih luas akan memicu Perang Dunia III. Rusia memiliki kemampuan untuk melakukan serangan balik yang mematikan bagi negara-negara yang intervensi kebijakannya tersebut,” ujar Dave.
Politikus Partai Golkar itu mengimbau agar Indonesia harus lebih mengambil peran sentral dalam mengingatkan negara-negara sahabat agar jangan sampai perang Rusia versus Ukraina menjadi sebab invasi-invasi lainnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Melejit, Dampak Perseteruan Rusia-Ukraina
Seperti diketahui, Keketuaan atau Presidensi G20 Indonesia berlangsung sejak 1 Desember 2021 hingga akhir 2022.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV