> >

Yang Terjadi Pada Hari Ketujuh Serangan: Rusia Kepung Pusat Energi dan Pantai Penting Ukraina

Krisis rusia ukraina | 4 Maret 2022, 07:08 WIB
Petugas pemadam kebakaran menyiram gedung yang terbakar setelah pemboman di Kiev, Ukraina, Kamis, 3 Maret 2022. Pasukan Rusia telah merebut pelabuhan strategis Ukraina dan mengepung pusat energi Ukraina. Langkah-langkah itu adalah bagian dari upaya untuk memisahkan negara itu dari garis pantainya. (Sumber: Associated Press.)

KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Rusia berusaha menguasai kota penghasil energi penting di bagian selatan Ukraina, Kamis (3/3/2022).

Rusia juga berupaya mendapatkan kekuatan dalam upaya mereka untuk memisahkan Ukraina dari laut. 

Pertempuran terjadi di Enerhodar, yaitu sebuah kota di Sungai Dnieper yang merupakan tempat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Pembangkit listrik ini menyumbang seperempat dari pembangkit listrik di Ukraina.

Walikota Enerhodar mengatakan pasukan Ukraina melawan pasukan Rusia di pinggiran kota. Video menunjukkan api dan asap hitam membubung di atas kota yang berpenduduk lebih dari 50.000 jiwa itu.

Baca Juga: Sanksi Baru AS Targetkan Elit Politik Rusia dan Orang Dekat Putin

Orang-orang berhamburan melewati mobil-mobil yang rusak, hanya sehari setelah badan pengawas atom PBB menyatakan keprihatinan serius bahwa pertempuran itu dapat menyebabkan kerusakan yang tidak disengaja pada 15 reaktor nuklir Ukraina.

Sebelumnya Rusia sudah mengumumkan perebutan kota Kherson, yang merupakan pelabuhan penting di Laut Hitam berpenduduk 280.000 jiwa.

Pejabat lokal Ukraina mengkonfirmasi pengambilalihan markas besar pemerintah di sana.

Kherson pun menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak invasi dimulai satu minggu yang lalu.

Pertempuran sengit berlanjut di pinggiran pelabuhan strategis lainnya, yaitu di kota Mariupol, di Laut Azov.

Pertempuran itu telah melumpuhkan sistem listrik, pemanas dan air kota, serta layanan telepon. Jalur pengiriman makanan ke kota itu juga dipotong.

Memutuskan akses Ukraina ke Laut Hitam dan Laut Azov akan memberikan pukulan yang melumpuhkan ekonomi mereka.

Peristiwa ini juga akan memungkinkan Rusia untuk membangun koridor darat ke Krimea, yang direbut oleh Moskow pada tahun 2014.

Baca Juga: AS dan Rusia Buka Saluran Komunikasi Langsung Untuk Hindari Insiden Militer Dekat Ukraina

Secara keseluruhan, Ukraina yang kalah jumlah dan senjata telah melakukan perlawanan keras. Mereka  menghalangi kemenangan cepat yang diharapkan Rusia.

Tetapi seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pengambilalihan Rusia atas Krimea memberi mereka keuntungan logistik.

Rusia memiliki jalur pasokan yang lebih pendek untuk memperlancar serangan di kawasan sekitarnya.

Para pemimpin Ukraina meminta orang-orang untuk mempertahankan tanah air mereka dengan menebang pohon, mendirikan barikade di kota-kota dan menyerang musuh dari belakang.

Dalam beberapa hari terakhir, pihak berwenang telah mengeluarkan senjata kepada warga sipil dan mengajari mereka cara membuat bom molotov.

“Perlawanan total. Ini adalah kartu truf Ukraina dan inilah yang terbaik yang dapat kami lakukan,” ujar Oleksiy Arestovich, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, seperti dikutip dari The Associated Press.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU