> >

Putin Siagakan Pasukan Penangkal Strategis Rusia Termasuk Rudal Nuklir, Ini Arti dan Tujuannya

Krisis rusia ukraina | 28 Februari 2022, 05:59 WIB
Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Presiden Rusia Vladimir Putin hari Minggu, (27/2) perintahkan kekuatan pencegahan strategis (Strategic Deterrence Force) Rusia, termasuk nuklir. Apa artinya? (Sumber: Sputnik News/Mikhail Metzel)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Minggu, (27/2/2022) memerintahkan menteri pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov membuat kekuatan pencegahan strategis (Strategic Deterrence Force) Rusia menjalani tugas tempur khusus dan bersiaga penuh, seperti dilansir RIA Novosti, Minggu, (27/2/2022). 

Saat memerintahkan hal tersebut, Putin membeberkan alasannya. "Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, maksud saya berupa sanksi yang tidak sah dan sangat disadari semua orang, tetapi pejabat tertinggi negara-negara NATO juga membuat pernyataan agresif terhadap negara kita." 

Tugas dan fungsi kekuatan penangkal strategis Rusia dapat digambarkan sebagai berikut, seperti tertulis dalam makalah Michael Kofman dari Pusat Inisiatif Strategis Rusia, bagian dari pasukan Amerika Serikat komando Eropa pada April 2020 lalu. 

Strategi Keamanan Nasional Rusia 2015 mendefinisikan pencegahan strategis sebagai serangkaian tindakan politik, militer, teknis militer, diplomatik, ekonomi, dan informasi yang saling terkait, bertujuan untuk mencegah penggunaan kekuatan terhadap Rusia, mempertahankan kedaulatan, dan menjaga integritas teritorial.

Kamus istilah militer resmi Kementerian Pertahanan Rusia mendefinisikan pencegahan strategis sebagai “sistem tindakan kekerasan (secara militer) dan non-kekerasan (secara non-militer), untuk menahan pihak lain dari penggunaan kekuatan terhadap Federasi Rusia, terutama pada skala strategis."

Langkah-langkah pencegahan strategis digunakan terus menerus, di masa damai tidak hanya untuk mencegah tetapi untuk menahan, dan di masa perang untuk tujuan manajemen eskalasi.

Tindakan nonmiliter meliputi politik, diplomatik, hukum, ekonomi, ideologis, dan teknis-ilmiah; daftar tindakan militer lebih luas, menunjukkan bahwa ini adalah konsep yang terutama ujungnya adalah penggunaan kekuatan militer.

Baca Juga: Mengejutkan, Putin Perintahkan Pasukan Penangkal Strategisnya, Termasuk Senjata Nuklir Siaga Penuh

Tindakan militer terdiri dari unjuk kehadiran dan kekuatan militer, meningkatkan kesiapan ke tingkat masa perang, mengerahkan pasukan, menunjukkan kesiapan kekuatan dan sarana untuk melakukan serangan (termasuk dengan senjata nuklir), dan melakukan atau mengancam untuk melakukan serangan tunggal (yang lagi-lagi termasuk senjata nuklir).

Langkah-langkah tersebut digunakan di masa damai untuk mencegah agresi langsung atau mencegah penggunaan tekanan militer diterapkan terhadap kepentingan Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/CNA-Center for Naval Analysis/Tass


TERBARU