Korban Tewas Serangan Rusia ke Ukraina Capai 198 Jiwa, Tiga di Antaranya Anak-Anak
Krisis rusia ukraina | 26 Februari 2022, 19:44 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Korban tewas serangan Rusia ke Ukraina dikabarkan mencapai 198 jiwa, Sabtu (26/2/2022).
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko.
Menurutnya, dari 198 orang yang meregang nyawa, tiga di antaranya adalah anak-anak.
Dikutip dari Al-Jazeera, Liashko pada laman Facebook-nya mengungkapkan, sebanyak 1.115 orang terluka karena serangan tersebut, termasuk 33 anak-anak.
Baca Juga: Tolong Ukraina dari Serangan Rusia, Biden Berikan Bantuan Militer Senilai Rp8,6 Triliun
Pada pernyataannya, Liashko tak menjelaskan apakah jumlah korban jiwa maupun yang cedera itu berasal dari militer atau warga sipil.
Sebelumnya, pejabat Ukraina mengungkapkan, lebih dari 3.500 tentara Rusia telah terbunuh.
Sedangkan pejabat PBB melaporkan 25 warga sipil telah tewas, kebanyakan berasal dari tembakan dan serangan udara.
Mereka juga menegaskan, sekitar 100.000 orang diyakini telah meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi.
PBB memperkirakan jumlah orang yang melarikan diri bisa mencapai 5 juta jika pertempuran meningkat.
Pada Kamis (24/2/2022), Wali Kota Mariupol melaporkan tiga warga sipil telah terbunuh, dan enam orang cedera karena invasi Rusia.
Layanan gawat darurat Ukraina mengungkapkan, seorang bocah laki-laki tewas di wilayah Kharkiv setelah penembakan menimpa gedung apartemen.
Baca Juga: Rusia Dilarang Ikuti Kompetisi Menyanyi Eurovision gara-gara Invasi Ukraina
Sementara itu, militer Ukraina pada Kamis menegaskan telah menghancurkan empat tank Rusia di jalanan dekat Kharkiv.
Mereka juga mengabarkan telah membunuh 50 tentara Rusia di dekat sebuah kota di Luhansk, dan menjatuhkan enam pesawat tempur Rusia di wilayah timur Ukraina itu.
Sebelumnya, Rusia telah mengungkapkan mereka tak menargetkan fasilitas dan warga sipil Ukraina.
Tetapi, jumlah warga sipil negara yang tewas diyakini akan bertambah jika pertempuran terus terjadi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al-Jazeera