China Tuding AS Ciptakan Kepanikan dan Ketakutan atas Krisis Ukraina
Kompas dunia | 23 Februari 2022, 22:34 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China menuding Amerika Serikat (AS) menciptakan ketakutan dan kepanikan atas krisis di Ukraina sembari menyerukan pembicaraan diplomatik untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying mengatakan, China menentang sanksi sepihak yang baru dikenakan pada Rusia, sama seperti yang dulu pernah dialami China.
Sanksi tersebut diberikan kepada Rusia menyusul keputusan Vladimir Putin untuk mengakui Donetsk dan Luhansk serta memerintahkan pasukannya melintasi perbatasan dengan tujuan untuk menjaga perdamaian.
Donetsk dan Luhansk merupakan dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur yang dikuasai oleh pemberontak Pro-Moskow.
Menurut Hua, sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya terhadap Rusia telah dianggap tidak efektif dalam meredakan permusuhan dan ketegangan di kawasan itu.
Namun sanksi tersebut, kata Hua, justru telah menyebabkan “kesulitan serius bagi ekonomi dan mata pencaharian negara-negara terkait.
Hua melanjutkan, AS malah semakin memicu ketegangan dengan menyediakan senjata pertahanan ke Ukraina.
Namun ia tak menyinggung bahwa kenyataannya Rusia telah menempatkan 190.000 tentaranya di wilayah perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Ukraina akan Tetapkan Keadaan Darurat, Minta Warganya Tinggalkan Rusia
“Pada masalah Ukraina, tidak seperti AS yang terus mengirim senjata ke Ukraina, menciptakan ketakutan dan kepanikan dan bahkan memainkan ancaman perang," tutur Hua dikutip dari The Independent, Rabu (23/2/2022).
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : The Independent