> >

Ukraina akan Tetapkan Keadaan Darurat, Minta Warganya Tinggalkan Rusia

Kompas dunia | 23 Februari 2022, 18:39 WIB
Warga Ukraina berdemo dengan membawa bendera Ukraina dan bendera Rusia yang dicoret di Mariupol, Provinsi Donetsk, Selasa (22/2/2022). Eskalasi di perbatasan timur Ukraina memanas usai Vladimir Putin mengakui kedaulatan dua republik pemberontak dan hendak mengirim militer ke sana. (Sumber: Sergei Grits/Associated Press)

KYIV, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan Nasional Ukraina berencana menetapkan keadaan darurat seiring eskalasi di perbatasan timur. Hal tersebut disampaikan pada Rabu (23/2/2022).

Sebagaimana diwartakan BBC, Oleksiy Danilov, seorang pejabat tinggi keamanan menyebut keadaan darurat akan ditetapkan ke seantero negeri, kecuali Donetsk dan Luhansk. 

Di dua provinsi Ukraina paling timur itu, tentara telah terlibat pertempuran dengan separatis pro-Rusia.

Danilov menyebut keadaan darurat ini akan berlaku selama 30 hari. Namun, sebelum ditetapkan, status keadaan darurat mesti mendapatkan persetujuan parlemen terlebih dulu.

Ukraina aktifkan komponen cadangan

Ukraina sendiri telah memberlakukan wajib militer bagi komponen cadangannya yang berusia 18-60 tahun. Hal ini ditetapkan melalui dekrit Presiden Volodymyr Zelensky pada Selasa (22/2).

Baca Juga: Jokowi Respons Ketegangan di Ukraina Usai Putin Akui Kemerdekaan Ukraina Timur

Militer Ukraina menyebut periode tugas komponen cadangan ini berlangsung selama setahun. Orang yang menolak panggilan militer itu dapat menghadapi “pertanggungjawaban sebagai kriminal.”

Para ahli memperkirakan ada sekitar 900.000 orang yang termasuk komponen cadangan Ukraina.

Di lain sisi, Kyiv juga mulai memanggil warganya yang berada di Rusia untuk meninggalkan negara itu. Saat ini diperkirakan ada sekitar tiga juta warga Ukraina di Rusia.

“Kementerian Luar Negeri (Ukraina) merekomendasikan warga Ukraina membatalkan perjalanan ke Federasi Rusia, dan siapa pun yang berada di negara itu agar meninggalkan teritori mereka segera,” tulis pernyataan pemerintah Ukraina, Rabu (23/2).

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU