> >

Taiwan: China Mungkin akan Picu Konflik Selat Taiwan untuk Alihkan Fokus Krisis Dalam Negerinya

Kompas dunia | 20 Februari 2022, 16:19 WIB
Meriam rudal darat ke udara buatan Amerika Serikat, Patriot, milik Taiwan dalam parade Hari Nasional Republik China di Taipei pada 10 Oktober 2007. Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan, China berkemungkinan akan memicu konflik di Selat Taiwan guna mengalihkan fokus dari masalah-masalah dalam negerinya. (Sumber: AP Photo/Wally Santana, File)

TAIPEI, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan, China berkemungkinan akan memicu konflik di Selat Taiwan guna mengalihkan fokus dari masalah-masalah dalam negerinya.

Dalam wawancara dengan koresponden Asia ITV News pada 17 Februari lalu, Wu mengatakan, stagnasi ekonomi, ketidakpuasan etnis-etnis minoritas dan krisis internal akan mendorong China untuk menyulut konflik di Selat Taiwan.

Seperti dilansir Taiwan News, Wu mengatakan, Taiwan akan terus memperkuat kemampuan pertahanan dirinya dan sepenuhnya akan menjaga kedaulatan wilayah serta kehidupan demokrasinya.

China yang tengah menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin, kata Wu, mungkin tidak akan melancarkan serangan saat ini karena dapat merusak upaya-upayanya dalam "mengklaim kemenangan nasionalnya."

Tapi niat untuk menginvasi Taiwan, imbuhnya, tetap ada. Hal itu dapat dilihat dari serangan ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan yang berjumlah hampir 1.000 pada 2021 lalu.

Baca Juga: China Diyakini Bakal Paksa Reunifikasi dengan Taiwan Lewat Serangan Militer pada 2027

Wu lalu mengungkapkan keprihatinannya atas situasi di Hong Kong sejak Beijing meloloskan Undang-Undang Keamanan Nasional pada 2020.

Dia mengatakan, hilangnya demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia di Hong Kong membuktikan bahwa "satu negara, dua sistem" itu adalah kebohongan.

Wu menegaskan, Taiwan adalah negara yang berdaulat dan rezim otokratik China tidak pernah menguasainya satu hari pun.

Taiwan, kata Wu, berada di barisan depan dalam pertempuran demokrasi melawan otoritarianisme.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Fadhilah

Sumber : Taiwan News


TERBARU