Langgengnya Keamanan Eropa Hanya Bisa Dicapai dengan Bantuan Rusia, Kata Kanselir Jerman Olaf Scholz
Kompas dunia | 16 Februari 2022, 04:55 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Kanselir Jerman Olaf Scholz, Selasa (15/2/2022), menyambut baik penarikan sebagian pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina, menyebutnya sebagai "pertanda baik".
Ia mengatakan, stabilitas serta keamanan yang langgeng di Eropa hanya dapat dicapai dengan bantuan Rusia, seperti dilaporkan France24.
Dalam deeskalasi pertama dalam beberapa minggu, Moskow, Selasa, mengumumkan penarikan sebagian dari 130.000 tentara dan alutsista yang digelar di sepanjang perbatasan Ukraina kembali ke pangkalan mereka, pada akhir latihan yang dikatakan Moskow sudah direncanakan sebelumnya.
Para pemimpin Barat menuduh Moskow menempatkan pasukan untuk menginvasi Ukraina yang saat ini pro-Barat, seraya memperingatkan setiap serangan akan dibalas dengan sanksi ekonomi yang berat.
Berbicara pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Scholz mengatakan, Rusia adalah pemain penting dalam menjaga keamanan di Eropa dan Rusia harus tetap menjadi mitra dalam memastikan stabilitas di benua itu.
"Bagi orang Eropa, jelas keamanan abadi tidak dapat dicapai dengan melawan Rusia tetapi justru bersama dengan Rusia," katanya kepada wartawan.
“Kemungkinan diplomatik masih jauh dari habis,” kata Scholz.
“Bahwa kami mendengar sekarang sebagian pasukan telah ditarik adalah pertanda baik, kami berharap lebih banyak lagi akan mengikuti,” katanya, seraya mencatat, “Harusnya selalu mungkin untuk menemukan solusi. Tidak peduli seberapa sulit dan serius situasinya, saya menolak untuk mengatakan tidak ada harapan (untuk mencari solusi).”
Scholz juga mengatakan dia berkomitmen untuk memastikan transit gas melalui Ukraina.
Baca Juga: Latihan Militer Hampir Selesai, Rusia Tarik Sebagian Pasukan dari Perbatasan Ukraina
“Kami berkomitmen untuk memastikan transit gas di Eropa lancar melalui Ukraina, Belarusia, Polandia, dan Nord Stream 1 sesuai dengan perjanjian yang kami miliki. Dan kami juga ingin memastikan pembangunan yang damai di Eropa,” kata Scholz.
Scholz menegaskan sementara dia berniat untuk memastikan konfrontasi tidak terjadi di Ukraina, karena jika konfrontasi itu terjadi, akan ada konsekuensinya.
Jalur pipa Nord Stream 2 yang kontroversial, yang membawa energi Rusia ke Jerman melewati Ukraina, telah muncul sebagai hambatan dalam hubungan Berlin dengan Washington dan Kiev. Banyak pengamat di Eropa khawatir atas meningkatnya ketergantungan Jerman pada energi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan, Rusia akan menggunakan pipa sebagai alat tawar menawar.
“Kami memiliki ketidaksepakatan tertentu dalam penilaian kami” tentang hubungan energi Rusia-Jerman, kata Zelensky setelah berbicara dengan Scholz di Kiev pada Senin (14/2/2022).
Rusia selesai membangun jalur pipa gas Nord Stream 2 yang meliuk di bawah Laut Baltik, tetapi regulator Jerman belum menyetujui penggunaannya.
Baca Juga: Warga Ukraina Respons Peringatan Perang: Kami Pernah Selamat dari Perang Dunia II dan Nazi
'Optimisme yang hati-hati'
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/France24