> >

Ukraina Keluhkan Rencana Latihan AL Rusia di Laut Hitam, Sebut akan Halangi Jalur Pelayaran

Kompas dunia | 11 Februari 2022, 11:18 WIB
Kapal pendarat pasukan Rusia Pyotr Morgunov melintasi Istanbul Turki menuju Laut Hitam untuk latihan militer angkatan laut besar di dekat Ukraina (Sumber: Straits Times)

MOSCOW, KOMPAS.TV - Ribuan tentara Rusia, Kamis (10/2/2022), memulai latihan sepuluh hari di Belarusia. Ukraina pun memperingatkan, latihan angkatan laut Rusia yang begitu ekstensif itu berpotensi memblokir jalur pelayaran.

Sementara Kremlin terus memperketat penggelaran militernya di sekitar Ukraina.

Seperti dilaporkan New York Times, Jumat, (11/2/2022), di Moskow, diplomat top Rusia, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, memberikan penilaian suram tentang upaya diplomatik yang bertujuan untuk mencegah invasi skala penuh.

Lavrov menggambarkan pembicaraannya dengan rekan Inggrisnya sebagai percakapan "orang bisu dengan orang tuli", seraya menegaskan kembali bahwa Barat tidak secara serius menangani masalah Rusia yang paling mendesak.

Presiden Rusia Vladimir Putin sedikit lebih mendamaikan, mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa negosiasi dengan Barat terus berlanjut atas tuntutan Rusia untuk membentuk kembali arsitektur keamanan Eropa Timur.

Lavrov mengatakan, Rusia sedang mempersiapkan tanggapan tertulis dengan Amerika Serikat dan aliansi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dia menambahkan bahwa Putin berencana untuk berbicara melalui telepon dalam beberapa hari mendatang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Tetapi aktivitas militer Rusia yang intensif di utara, timur dan selatan Ukraina memberikan nada yang tidak menyenangkan pada kancah diplomatik.

Citra satelit yang dikumpulkan pada Rabu (9/2/2022) dan Kamis (10/2/2022) mengungkapkan pengerahan baru peralatan dan pasukan militer Rusia di Krimea, Rusia barat, dan Belarusia.

Foto satelit terbaru, yang dirilis oleh perusahaan teknologi luar angkasa yang berbasis di Colorado, Maxar Technologies, menunjukkan penyebaran baru atau tambahan di tiga lokasi di Krimea, semenanjung di Laut Hitam yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014.

Pengerahan itu termasuk pasukan, kendaraan dan peralatan lainnya di Novoozernoye dan Slavne dekat pantai barat, dan lebih dari 550 tenda baru untuk pasukan dan ratusan kendaraan di lapangan terbang bekas di Oktyabrskoe, dekat pusat semenanjung.

Gambar satelit juga menunjukkan aset militer tambahan dipindahkan ke daerah Kursk di Rusia barat, menempatkan pasukan Rusia di dekat kota strategis Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang memiliki populasi berbahasa Rusia yang besar.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/New York Times/Bloomberg/Straits Times


TERBARU