Ternyata Ini Alasan Putin Larang Ukraina Gabung NATO, Ancam Perang Besar jika Krimea Disentuh
Kompas dunia | 9 Februari 2022, 03:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Senin (7/2/2022). Kedua pemimpin itu membahas situasi di perbatasan Ukraina yang memanas.
Putin dan Macron mengaku belum bisa sepakat mengenai penyelesaian sengketa Rusia-Ukraina. Namun, usulan yang diajukan Macron disebut Putin bisa menjadi basis penyelesaian konflik di kemudian hari.
Konflik Rusia-Ukraina sendiri berkisar pada tuntutan Kremlin agar Ukraina dan negara bekas Uni Soviet lain tak diterima untuk bergabung dengan NATO. Namun, Amerika Serikat (AS), NATO, dan Ukraina menolak tuntutan tersebut.
Rusia pun mengirim sekitar 100.000 pasukan ke perbatasan Ukraina. Kremlin menolak tuntutan Barat agar konsentrasi pasukan dibubarkan.
Washington bahkan menuding Moskow sedang menyiapkan dalih untuk melancarkan invasi total ke Ukraina.
Kremlin menampik tuduhan bahwa mereka merencanakan invasi. Pemerintahan Putin menyebut AS dan sekutunya justru memprovokasi.
Baca Juga: Rusia dan AS Bentrok di Sidang Dewan Keamanan PBB, Moskow Kecam Sanksi Sepihak Barat
Vladimir Putin sendiri mengaku pihaknya siap melanjutkan negosiasi kendati ada perbedaan mendasar antara tuntutan dua pihak yang berkonflik.
Putin mengaku syarat bahwa Ukraina tak boleh gabung NATO adalah mutlak. Ia bahkan mengancam akan terjadi perang besar jika NATO nekat menerima Ukraina.
Alasannya, Putin khawatir Ukraina bisa dijadikan pangkalan NATO dan negara itu memiliki dukungan militer besar untuk merebut Semenanjung Krimea.
“Jika Ukraina menjadi anggota NATO dan bergerak merebut kembali Krimea, negara-negara Eropa secara otomatis akan terseret konflik militer dengan Rusia. Tidak akan ada pemenang,” kata Putin.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV