> >

Pengakuan Hacker yang Lakukan Serangan Siber ke Korea Utara, Ternyata Aksi Balas Dendam

Kompas dunia | 4 Februari 2022, 17:14 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Seorang hacker Amerika Serikat (AS) mengaku telah melakukan serangan siber ke Korea Utara yang membuat internet di negara tertutup itu putus.

Hacker yang hanya diketahui memiliki nama P4x itu mengungkapkan, serangan siber itu dilakukannya sebagai aksi balas dendam.

P4x mengungkapkan telah melakukan serangan “penolakan layanan terdistribusi” (DDoS) ke Korea Utara.

Akibatnya, serangan tersebut melumpuhkan beberapa situs web akses publik yang dioperasikan pemerintah dan memperlambat lalu lintas surel.

Baca Juga: Kim Jong-Un Terus Unjuk Gigi, Korea Utara Luncurkan Rudal Ketujuh dalam Satu Bulan

Dikutip dari Daily Mail, serangan DDoS membanjiri sistem mereka dengan lalu lintas palsu, menghabiskan bandwidth yang tersedia dan membatasi kapasitas pemrosesan server sehingga situs web menjadi tak tersedia.

Di Korea Utara, hanya sedikit pejabat tepercaya dan akademisi yang diperbolehkan menggunakan internet.

Pada saat yang sama, hanya sedikit laman Korea Utara yang terkoneksi dengan internet global yang lebih luas.

Termasuk di antaranya adalah laman maskapai Air Koryo dan Naenara, yang menyebarkan berita negara dan propaganda di Partai Komunis Korea yang dikepalai Kim Jong-un.

Pada dua pekan terakhir, laman-laman ini mendapatkan serangan dari P4x, bahkan menipu pengamat aktivitas Korea Utara agar percaya bahwa negara itu menghadapi serangan dunia maya dari kekuatan Barat.

Banyak pakar mencurigai serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas beberapa uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang.

Tetapi, menurut Wired Magazine, serangan DDoS bukanlah pekerjaan dari badan intelijen pemain besar dunia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Daily Mail


TERBARU