Abu Dhabi Syaratkan Warga Vaksin Booster, tapi Turis Tak Wajib
Kompas dunia | 26 Januari 2022, 13:21 WIBDUBAI, KOMPAS.TV — Pihak berwenang di Uni Emirat Arab telah menerbitkan informasi baru tentang persyaratan masuk wilayah mereka. Pemerintah Abu Dhabi mengatakan, wisatawan yang masuk ke Abu Dhabi tidak harus menunjukkan bukti telah mendapatkan vaksin booster atau penguat.
Perubahan aturan ini dilakukan setelah Abu Dhabi mengambil pendekatan yang lebih ketat untuk menahan virus corona ketimbang Dubai yang longgar.
Pandemi telah mendorong Abu Dhabi untuk membangun perbatasan yang keras dengan Dubai. Abu Dhabi memaksa semua pengemudi berhenti untuk vaksinasi dan melakukan pemeriksaan Covid-19 di jalan raya yang dulunya luas dan kosong, sebelum virus menyerang.
Baca Juga: Abu Dhabi Izinkan Non-Muslim Jalani Pernikahan Sipil
Persyaratan yang cepat berubah ini telah membuat para komuter bingung. Minggu lalu, para pengemudi dari Dubai yang belum mendapatkan suntikan booster tiba-tiba harus berpaling dari Abu Dhabi.
Seperti dikutip dari The Associated Press, saat itu Emirat mengumumkan bahwa semua warga dan penduduk yang ingin masuk harus menunjukkan bukti suntikan booster untuk dianggap telah mendapatkan vaksinasi sepenuhnya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan "status hijau" pada aplikasi kesehatan pemerintah.
Situs web pariwisata Abu Dhabi yang diperbarui sekarang mengumumkan bahwa aturan baru itu tidak berlaku untuk pengunjung internasional. Wisatawan internasional dapat memasuki negara-kota itu jika telah menerima dua dosis vaksin saja.
Baca Juga: Potret Jokowi Tanam Mangrove di Abu Dhabi, Luhut dan Menlu Retno Juga Ikut
Semua pengunjung juga harus menunjukkan tes virus negatif untuk masuk ke Abu Dhabi dan ke tempat-tempat umum, termasuk mal dan pusat kebugaran. Selain itu, mereka juga harus melakukan tes dalam dua minggu terakhir. Wisatawan harus menunjukkan tes negatif sebelum keberangkatan dan pada saat kedatangan.
Infeksi Covid-19 telah meningkat di Uni Emirat Arab dalam beberapa minggu terakhir yang dipicu oleh penyebaran varian Omicron yang sangat menular.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press