Letusan Gunung Api Tonga Sempat Bunyikan Peringatan Tsunami sampai Alaska dan Pantai Barat Amerika
Kompas dunia | 16 Januari 2022, 00:03 WIB“Yang penting di sini gelombang pertama mungkin bukan yang terbesar. Kita mungkin akan mengalami ini selama beberapa jam ke depan,” tambahnya.
“Sepertinya semuanya akan tetap di bawah level peringatan tsunami, tetapi itu sulit diprediksi karena ini adalah letusan vulkanik gunung berapi dan kami siap untuk mengukur gempa bumi atau gelombang laut yang dipicu oleh (peristiwa) seismik.”
Penduduk Samoa Amerika mendapat peringatan tsunami dari penyiar lokal serta lonceng gereja yang berdentang di seluruh wilayah.
Sistem peringatan sirene luar tidak berfungsi. Mereka yang tinggal di sepanjang garis pantai dengan cepat pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Pihak berwenang di negara pulau terdekat Fiji dan Samoa juga mengeluarkan peringatan, memberitahu orang-orang untuk menghindari garis pantai karena arus kuat dan gelombang berbahaya.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan mungkin ada sedikit peningkatan tinggi muka air di sepanjang pantai Jepang, tetapi diperkirakan tidak akan menyebabkan kerusakan apa pun.
Baca Juga: Erupsi Gunung Api Bawah Laut Picu Gelombang Tsunami di Tonga
Situs berita Islands Business melaporkan konvoi polisi dan pasukan militer mengevakuasi Raja Tonga Tupou VI dari istananya di dekat pantai. Dia termasuk di antara banyak penduduk yang menuju ke tempat yang lebih tinggi.
Ledakan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai adalah yang terbaru dari serangkaian letusan spektakuler.
Seorang pengguna Twitter yang diidentifikasi sebagai Dr. Faka'iloatonga Taumoefolau memposting video yang menunjukkan ombak menerjang ke pantai.
"Benar-benar dapat mendengar letusan gunung berapi, terdengar sangat keras," tulisnya, menambahkan di posting selanjutnya: "Hujan abu dan kerikil kecil, kegelapan menyelimuti langit."
Sebelumnya, situs berita Matangi Tonga melaporkan para ilmuwan mengamati ledakan besar, guntur dan kilat di dekat gunung berapi setelah mulai meletus Jumat pagi. Gambar satelit menunjukkan gumpalan selebar 5 kilometer naik ke udara hingga setinggi 20 kilometer.
Lebih dari 2.300 kilometer di Selandia Baru, para pemerintah memberi peringatan gelombang badai dari letusan.
Badan Manajemen Darurat Nasional mengatakan beberapa bagian dari Selandia Baru mungkin terjadi "arus kuat dan tidak biasa serta gelombang tak terduga di pantai setelah letusan gunung berapi besar."
Gunung berapi ini terletak sekitar 64 kilometer di utara ibu kota, Nuku'alofa. Pada akhir 2014 dan awal 2015, serangkaian letusan di daerah tersebut menciptakan pulau kecil baru dan mengganggu perjalanan udara internasional ke kepulauan Pasifik selama beberapa hari.
Tonga adalah rumah bagi sekitar 105.000 orang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press