Korea Utara Akan Balas Sanksi AS, Kim Jong-Un Ancam Bakal Ada Aksi yang Lebih Kuat
Kompas dunia | 14 Januari 2022, 13:19 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara mengecam Pemerintah Amerika Serikat yang telah menjatuhkan sanksi baru ke negara itu, setelah uji coba rudal teranyarnya.
Negeri yang dipimpin Kim Jong-un tersebut mengancam bakal ada aksi yang lebih kuat dan tegas jika Washington mempertahankan sifat konfrontatifnya.
Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang namanya tak disebutkan melalui Kantor Berita Korea Utara (KCNA), Jumat (14/1/2022).
Seperti dikutip dari Associated Press, ia menegaskan uji coba rudal hipersonik itu merupakan latihan yang dibenarkan, karena untuk perlindungan diri.
Baca Juga: Xi Jinping Telepon Jokowi, Ternyata China Ingin Terus Berjuang dengan Indonesia Melawan Covid-19
Juru bicara tersebut juga menegaskan sanksi baru akan menggarisbawahi keinginan jahat AS untuk mengisolasi dan mencekik Korea Utara.
Padahal menurutnya, Washington berulang kali menyerukan Pyongyang untuk melanjutkan diplomasi yang terhenti karena adanya ketidaksepakatan tentang pengurangan sanksi dan langkah-langkah perlucutan senjata nuklir.
Ia mengatakan AS telah mempertahankan sikap seperti bandit.
Sang juru bicara juga mengatakan bahwa pengembangan rudal baru Korea Utara merupakan bagian dari upaya untuk memodernisasi militernya dan tak menargetkan negara tertentu atau mengancam keamanan tetangganya.
“Namun demikian, AS sengaja meningkatkan situasi bahkan dengan aktivasi sanksi independent, tak puas dengan merujuk aktivitas DPRK ke Dewan Keamanan PBB,” tuturnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press