Rusia Peringatkan AS dan NATO, Bakal Hancurkan Ancaman yang Tak Dapat Diterima
Kompas dunia | 1 Januari 2022, 11:36 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO terkait pendekatan agresif mereka atas masalah Ukraina dan ancaman pemberian sanksi.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menegaskan, hal itu akan membuat Moskow menghancurkan ancaman yang tak dapat diterima demi keamanan negara.
Pernyataan Lavrov itu dikatakan setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden gagal mengurangi ketegangan krisis ini.
Sebelumnya, Putin dan Biden telah berbicara di telepon selama 50 menit, Kamis (30/12/2021), di mana keduanya saling mengancam terkait permasalahan di Ukraina.
Baca Juga: Pengamat: Rusia dan AS Selangkah Lagi di Ambang Perang
Pada pembicaraan tersebut, Biden mengatakan kepada Putin, AS akan memberikan sanksi ke Moskow di militer Rusia melakukan serangan ke pasukan Ukraina.
Penasihat Kepresidenan, Yuri Ushakov, mengungkapkan, Putin meresponsnya dengan mengatakan sanksi baru akan menghancurkan hubungan kedua pihak.
Lavrov dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RIA Novosti seperti dikutip dari The Guardian, mengatakan, Rusia bersikeras agar pejabat militer AS dan NATO mengambil bagian dalam negosiasi, 10 Januari nanti.
Ia juga mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan pembicaraan diseret oleh negara-negara barat.
“Jika tidak ada tanggapan konstruktif dalam waktu yang wajar dan barat melanjutkan garis agresivitasnya, maka Rusia akan dipaksa mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keseimbangan strategis,” katanya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : The Guardian