PBB Ngeri dengan Pembantaian Warga Desa Myanmar, Desak Investigasi Dilakukan
Kompas dunia | 27 Desember 2021, 19:28 WIBHPRUSO, KOMPAS.TV - Pembantaian dan pembakaran puluhan warga desa Myanmar oleh tentara menuai kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Wakil Sekretaris Jenderal Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengecam tindakan militer.
Pembantaian di dekat desa Mo So, kotapraja Hpruso, negara bagian Kayah, Myanmar itu menewaskan sedikitnya 35 sipil.
“Saya mengutuk insiden memilukan ini dan semua serangan kepada sipil di seantero negara itu, yang mana dilarang oleh hukum internasional,” kata Griffiths dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Al Jazeera.
“Saya mendesak otoritas untuk segera memulai investigasi transparan dan cermat atas insiden ini agar para pelaku bisa diadili.”
Baca Juga: Foto Pembantaian Warga Desa oleh Tentara Myanmar Beredar, Junta Militer Panen Kecaman
“Lebih lanjut, saya mendesak Angkatan Bersenjata Myanmar dan semua kelompok bersenjata di Myanmar mengupayakan segala cara untuk melindungi warga sipil,” imbuh Griffiths.
Pembantaian ini seiring dengan kampanye brutal junta militer terhadap pembangkangan sipil. Tentara terus diterjunkan memburu kelompok pemberontak, tetapi banyak sipil dilaporkan turut menjadi korban tindakan militer.
Menurut organisasi pengawas setempat, kampanye brutal militer telah menewaskan lebih dari 1.300 orang di Myanmar.
Pihak militer mengeklaim pembantaian di Kayah terjadi karena rombongan warga menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
Rombongan tersebut dicurigai sebagai anggota Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), kelompok pemberontak yang menentang kudeta militer.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Al Jazeera