> >

Seniman Belgia Protes Aturan Pandemi: Tidak Ada Budaya, Tidak Ada Masa Depan

Kompas dunia | 27 Desember 2021, 12:08 WIB
Seorang anak memegang poster yang mengacu pada pertunjukan yang dibatalkan saat demonstrasi di Brussel pada hari Minggu, 26 Desember 2021. Seniman Belgia, operator bioskop, penyelenggara acara, dan pekerja seni lainnya bergabung bersama untuk memprotes keputusan pemerintah untuk menutup negara itu. (Sumber: AP/Virginia Mayo)

BRUSSELS, KOMPAS.TV — Ribuan seniman dan pekerja seni Belgia, mulai dari operator bioskop, penyelenggara acara, hingga seniman memprotes aturan pemerintah untuk menutup kehidupan budaya di negara tersebut, Minggu (26/12/2021). Pemerintah membatasi kehidupan budaya di Belgia untuk mencegah penyebaran virus corona varian omicron.

Dengan melambaikan poster bertuliskan "Pertunjukan harus berlanjut" dan "Tidak ada budaya, tidak ada masa depan," kerumunan berdemonstrasi dengan damai meskipun di bawah guyuran hujan. Mereka menyebut pemerintah tidak adil karena pembatasan menargetkan industri budaya.

Baca Juga: Polisi Belgia Halau Pengunjuk Rasa Dengan Meriam Air dan Gas Air Mata

Meskipun demikian, acara-acara seperti pasar Natal diizinkan untuk berlanjut. Selain itu restoran dan bar diizinkan untuk tetap buka dengan beberapa batasan baru.

Seperti dikutip dari The Associated Press, sejumlah bioskop dan tempat-tempat lain mengabaikan perintah penutupan.

Iring-iringan band dari alat musik tiup turut mengiringi demonstrasi hari Minggu di Mont des Arts di Brussels. Lokasi ini merupakan tempat simbolis yang melahirkan kemerdekaan Belgia pada tahun 1830. Tokoh budaya terkemuka pun naik ke panggung untuk menyampaikan keluhan mereka. 

Panitia mengimbau peserta demonstrasi untuk memakai masker dan menjaga jarak. Pihak berwenang memperkirakan 5.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi yang berakhir dengan damai tersebut.

Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Protes Pembatasan Pandemi Covid-19, Belgia Rusuh

Di bawah aturan baru, aktivitas publik dalam ruangan sangat dibatasi, pusat perbelanjaan dibatasi dan penggemar olahraga tidak diizinkan untuk masuk ke stadion dan tempat-tempat di dalam ruangan. Namun pemerintah Belgia menghindari lockdown total seperti yang diberlakukan di negara tetangganya, Belanda, selama musim liburan.

Setelah hampir dua tahun ditutup paksa dan pembukaan terbatas, sektor budaya berharap usaha mereka bisa dibuka dengan memberlakukan protokol kesehatan. Protokol tersebut di antaranya adalah memasang alat pengukur kualitas udara di aula, menempatkan kursi secara terpisah dan kapasitas pengunjung yang terbatas. Upaya-upaya ini diharapkan akan membatasi penyebaran virus corona.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU