Pengakuan Fotografer Saksi Sejarah Runtuhnya Uni Soviet: Ditinju KGB dan Diumpat Ratusan Jurnalis
Kompas dunia | 25 Desember 2021, 20:28 WIBSHANGHAI, KOMPAS.TV – Pengunduran diri Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev tepat 30 tahun lalu menjadi peristiwa bersejarah yang menandai berakhirnya sebuah era.
Liu Heung Shing, yang saat itu menjadi redaktur foto Associated Press di Moskow, Rusia, adalah satu-satunya fotografer asing yang menangkap peristiwa penting itu pada 25 Desember 1991.
Pada saat itu, sudah jelas bahwa Gorbachev tampaknya tak mampu menghindari perpecahan Uni Soviet.
Jadi, saat Liu mendapat telepon pada 24 Desember untuk datang ke Kremlin, ia sadar bahwa saat-saat akhir Uni Soviet telah tiba.
Keesokan malamnya, Liu tiba di Kremlin bersama kru yang dipimpin oleh Presiden CNN Tom Johnson untuk menghadiri pidato pengunduran diri Gorbachev yang disiarkan secara langsung secara nasional.
“Saya telah meliput China sebelumnya pada era pasca-Mao, dan saya tahu betapa besar pengaruh Revolusi Rusia 1917 pada China, dan bagaimana setelah Perang Dunia 2, seluruh Eropa dan Amerika terlibat dalam Perang Dingin,” tutur Liu, yang kemudian keluar dari AP untuk mendirikan Pusat Fotografi Shanghai.
“Jadi saya katakan pada diri saya sendiri: ‘Kau tahu, ini adalah peristiwa besar dalam kaitanya dengan sejarah’,” imbuh Liu di Shanghai, China, Kamis (16/12/2021).
Baca Juga: Hari Ini 30 Tahun Lalu, Uni Soviet Runtuh dan Berganti dengan Rusia yang Kita Kenal Sekarang
Saat ia mengambil posisi di belakang sebuah tripod kamera, seorang petugas KGB dengan tegas memperingatkannya untuk tak mengambil foto selama pidato Gorbachev.
Alasannya, agar suara klik rana kameranya tak mengganggu siaran langsung Gorbachev.
Saat memikirkan cara terbaik menangkap peristiwa itu, Liu segera menyadari bahwa foto saat Gorbachev meletakkan kertas pidatonya di akhir siaran akan menjadi cara terbaik menyampaikan suasana peristiwa pada saat itu.
Liu memutuskan tak menggunakan lampu blitz yang akan membuat fotonya menjadi foto rutin bergaya konferensi pers.
Ia pun memilih menggunakan kecepatan rana rendah untuk menangkap momen saat map kertas pidato Gorbachev bergerak dan merefleksikan peristiwa bersejarah singkat itu.
“Pertimbangan penting saat itu adalah, saya ingin memastikan bahwa pembaca masih bisa melihat pergerakan kertas itu,” kata Liu.
Menurutnya, gerakan map kertas pidato Gorbachev akan menjadi refleksi terbaik ‘berlalunya sebuah peristiwa bersejarah’.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press