> >

Pelaku Bom Bunuh Diri di Afghanistan Ditembak Mati sebelum Jalankan Aksinya, Sasar Kantor Paspor

Kompas dunia | 24 Desember 2021, 10:25 WIB
Anggota Taliban berjaga usai serangan bom melanda Kabul, Afghanistan pada 20 Oktober 2021. Serangan diduga bom kembali terjadi di Kabul pada 2 November 2021, kali ini menyerang rumah sakit militer. (Sumber: Ahmad Halabisaz/Associated Press)

KABUL, KOMPAS.TV - Seorang pelaku bom bunuh diri di Afghanistan ditembak mati oleh kepolisian sebelum bisa menjalankan aksinya.

Pihak kepolisian mengungkapkan, insiden tersebut terjadi di luar kantor pusat paspor Kabul, Kamis (23/12/2021).

Pada saat itu, ratusan anggota Taliban telah mengantre untuk mengurus dokumen bepergian tersebut pada satu hari yang dikhususkan untuk menerima aplikasi mereka.

“Ia bisa diidentifikasi dan terbunuh di pos pemeriksaan pintu masuk,” ujar Juru Bicara Kepolisian Kabul, Mobi Khan, kepada AFP dikutip dari India Today.

Baca Juga: Ulah Konyol Perampok Bank, Setor Tunai Hasil Rampokan di ATM usai Lakukan Aksinya

Telah terjadi sejumlah serangan terhadap anggota Taliban sejak mereka kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus lalu.

Kebanyakan dari serangan tersebut dilakukan oleh ISIS yang mengaku bertanggung jawab.

Sekitar 200 anggota Taliban berkumpul di kantor paspor sejak subuh setelah pihak berwenang mengumumkan bahwa pada Kamis, akan menjadi waktu eksklusif bagi mereka untuk mengajukan paspor.

Masih belum jelas mengapa para anggota Taliban menginginkan paspor, atau ke mana mereka berencana akan pergi.

Hal itu dikarenakan petugas keamanan melarang wartawan mewawancarai mereka.

Sedangkan warga sipil yang datang untuk meminta proses aplikasi mereka ditolak atau disuruh pulang oleh Taliban.

Bahkan mereka merobek dokumen dari beberapa warga yang memaksa masuk.

“Penerbitan paspor kepada anggota Taliban dibatalkan karena terlalu padat,” ujar Juru Bicara Kantor Paspor, Qari Shafiullah Tassal.

Bahkan banyak orang yang mengaku bahwa mereka memiliki hubungan dengan Taliban.

Baca Juga: Menlu Retno: Indonesia Ingin Taliban Tepati Janjinya setelah Kembali Berkuasa di Afghanistan

Selain di Kabul, Taliban juga memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk mengajukan paspor di Kandahar.

Sebelumnya, otoritas Taliban menghentian pemberian paspor setelah mereka kembali berkuasa pada 15 Agustus lalu.

Kurangnya staf, persediaan, dan peralatan yang rusak, menjadi alasan.

Rencananya operasi pengajuan paspor ini akan dilanjutkan, Minggu (26/12/2021), tetapi ratusan ribu warga sangat ingin pergi dari Afghanistan karena krisis kemanusiaan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : India Today


TERBARU