Daftar Larangan bagi Warga Korut selama Peringatan 10 Tahun Kematian Kim Jong Il
Kompas dunia | 19 Desember 2021, 19:36 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Dalam peringatan 10 tahun meninggalnya pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) sebelumnya, Kim Jong Il, sejumlah larangan diberlakukan untuk seluruh masyarakat setempat.
Mulai Jumat (17/11/2021) hingga sebelas hari ke depan, larangan-larangan tersebut diberlakukan sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang ayah dari pemimpin tertinggi Korut saat ini, Kim Jong Un.
Melansir New York Post, setidaknya ada tujuh larangan selama peringatan kematian Kim Jong Il yang dikeluarkan oleh pemerintah Korut.
Baca Juga: Korut Larang Warga Tiru Gaya Pakaian Kim Jong-Un, yang Langgar Ditindak Tegas
Daftar larangan bagi warga Korut
- Dilarang tertawa.
- Dilarang minum miras.
- Dilarang berekreasi.
- Dilarang berbelanja bahan makanan.
- Dilarang menangis dengan keras jika ada anggota keluarga meninggal, dan jenazahnya harus segera dibawa keluar.
- Dilarang merayakan ulang tahun.
- Dilarang meniru pakaian Kim Jong Un, yakni memakai mantel kulit.
Selain itu, warga Korut juga wajib diam dan membungkuk untuk menghormati Kim Jong Il saat sirene dibunyikan pada tengah hari selama tiga menit.
"Dulu, banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis," kata seorang warga di kota Sinuiju kepada Radio Free Asia (RFA).
Setelah ditangkap, lanjut orang tersebut, mereka yang dianggap penjahat ideologis tidak akan pernah terlihat lagi.
Baca Juga: Hadapi Ancaman Korut dan China, PM Jepang Janji Perkuat Militer hingga Punya Daya Ofensif
Peringatan kematian Kim Jong Il
Selama peringatan kematian Kim Jong Il, mobil, kereta api, dan kapal membunyikan klakson dan bendera setengah tiang dikibarkan di segala penjuru.
Lalu, masyarakat pergi ke Bukit Mansu Pyongyang untuk meletakkan bunga serta membungkuk di depan patung raksasa Kim Jong Il yang telah memerintah selama 46 tahun.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/New York Post/RFA/Rodong Sinmun