> >

Taliban Minta AS Bebaskan Aset Afghanistan Senilai Miliaran Dolar yang Dibekukan

Kompas dunia | 14 Desember 2021, 17:59 WIB
Dua bocah Afghanistan duduk di dekat sebuah keran air di Desa Kamar Kalagh, di luar Herat, Afghanistan pada 26 November 2021. Taliban meminta Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain membebaskan aset Afghanistan yang dibekukan setelah kelompok tersebut merebut kekuasaan pada 15 Agustus lalu. (Sumber: AP Photo/Petros Giannakouris)

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban meminta Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain membebaskan aset Afghanistan yang dibekukan setelah kelompok tersebut merebut kekuasaan pada 15 Agustus lalu.

Pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban menegaskan, ingin menjalin hubungan baik dengan semua negara dan tidak punya masalah dengan AS.

“Sanksi terhadap Afghanistan tidak akan memberi keuntungan apapun,” ujar Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi kepada The Associated Press, Minggu (12/12/2021).

“Membuat Afghanistan tidak stabil atau memiliki pemerintah Afghanistan yang lemah tidak akan menguntungkan siapapun,” imbuh Muttaqi, yang memiliki staf-staf dari pemerintahan sebelumnya dan yang direkrut dari Taliban.

Sementara Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, Senin (13/12/2021), mengatakan aset tersebut tetap tidak dapat diakses oleh Taliban.

Baca Juga: Ibu di Afghanistan Terpaksa Jual Anak demi Beli Makanan untuk Keluarga, Dampak Krisis Ekonomi

Dia memperkirakan, tidak akan ada perubahan dalam waktu dekat. Hal itu karena uang tersebut kini berkaitan dengan gugatan-gugatan yang dilayangkan oleh para korban serangan 9/11 di AS yang dilakukan oleh Al Qaida yang dulu pernah bersembunyi di Afghanistan pada masa kekuasaan Taliban yang pertama (1996-2001).

“Proses-proses hukum ini tidak dapat diabaikan dan telah menyebabkan penangguhan sementara aliran dana tersebut hingga setidaknya akhir tahun dan mungkin lebih lama,” ungkap Psaki.

Jika pun dapat dibebaskan, Washington, kata Psaki, ingin memastikan uang itu tidak akan menguntungkan Taliban.

Baca Juga: Taliban Kecam PBB karena Belum Akui Dubes Mereka: Bentuk Penolakan Hak Masyarakat Afghanistan

Penulis : Edy A. Putra Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press/PBS/Al Jazeera


TERBARU