Saudi Deteksi Varian Omicron, Kasus Pertama di Negara-negara Teluk Arab
Kompas dunia | 1 Desember 2021, 17:03 WIBDUBAI, KOMPAS.TV – Arab Saudi menyatakan telah mendeteksi kasus pertama varian baru Omicron, Rabu (1/12/2021).
Melansir Associated Press yang mengutip Saudi Press Agency, kasus Omicron itu dideteksi pada seorang warga yang datang dari sebuah negara di Afrika Utara.
Laporan itu juga menyebut bahwa individu yang terinfeksi itu, berikut sejumlah kontak dekatnya, telah dikarantina.
Kasus ini menjadi contoh Omicron pertama yang diketahui terdeteksi di antara negara-negara di Teluk Arab.
Baca Juga: Arab Saudi Tutup Akses WNA dari Negara-negara di Afrika untuk Hindari Varian Covid-19 Baru "Omicron"
Banyak hal yang masih belum diketahui dari varian baru itu, yang telah teridentifikasi di lebih dari 20 negara. Termasuk, apakah Omicron lebih menular atau apakah ia membuat orang-orang menjadi lebih sakit parah, dan apakah ia mampu melawan vaksin.
Dr. Anthony Fauci, ahli penyakit menular kondang Amerika Serikat, menyatakan, pengetahuan lebih banyak tentang varian Omicron akan diperoleh dalam waktu 2 – 4 minggu, seiring para ilmuwan yang menguji dan mengembangkan sampel virus itu.
Baca Juga: Amphuri: Pemegang Visa Umrah Tak Perlu Karantina Jika Sudah Disuntik Vaksin yang Diakui Arab Saudi
Mengutip Arab News, penyebaran varian Covid-19 terbaru itu terjadi saat Arab Saudi mengakhiri larangan perjalanan langsung dari sejumlah negara. Kerajaan Arab Saudi dilaporkan masih tetap melanjutkan pelonggaran pembatasan perjalanan terkait pandemi.
Para pelancong dari 6 negara – yakni India, Mesir, Pakistan, Indonesia, Brasil dan Vietnam – kini dapat tiba di Arab Saudi tanpa harus menghabiskan 14 hari di luar negara itu sebelum memasuki negara kerajaan Arab Saudi.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press/Arab News