> >

Pengakuan Mengejutkan Presiden Ukraina, Kaki Tangan Rusia Berusaha Kudeta Pemerintahannya

Kompas dunia | 27 November 2021, 09:08 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Sumber: AP Photo/Ted Shaffrey)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan pengakuan mengejutkan bahwa kaki tangan Rusia berusaha melakukan kudeta terhadap pemerintahannya pada pekan depan.

Hal itu dikatakan Zelensky setelah pasukan Rusia mulai banyak berkumpul di perbatasan kedua negara dan menimbulkan ketakutan akan invasi.

Zelensky mengungkapkan rekaman audio yang menunjukkan pengusaha terkaya Ukraina terseret dalam rencana tersebut, walau hal itu kemudian dibantah.

Zelensky menegaskan adanya retorika yang sangat berbahaya dari Rusia.

Baca Juga: Rusia Tambah Pasukan di Perbatasan Ukraina, AS Siap Bertindak

“Ini adalah sinyal. Bahwa akan ada eskalasi. Ada ancaman hari ini, bahwa akan ada perang besok. Kami sudah sangat bersiap untuk sebuah eskalasi,” ujarnya dikutip dari BBC, Jumat (26/11/2021).

“Saya menerima informasi bahwa akan kudeta di negara kami pada 1 Desember,” tambahnya.

Zelensky tak menyebut nama dari terduga yang ingin melakukan kudeta, tetapi seorang pengusaha terkenal, Rinat Akhmetov, diyakini terseret dalam peperangan melawan Ukraina.

Akhmetov, yang disebut berseberangan dengan sang presiden, disebut sadar atau tidak sadar mengenai rencana yang menyeretnya oleh lingkaran dalamnya.

Dalam pernyataannya, Akhmetov membantah klaim Zelensky, mengatakan ia marah dengan penyebaran kebohongan tersebut.

Sejumlah besar pasukan Rusia sudah berada di Crimea, semenanjung yang telah dianeksasi Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.

Pasukan cukup besar terkonsentrasi berada di dekat wilayah Donbass, Ukraina timur, nama dari area Luhansk dan Donetsk, yang sebagian dikuasi separatis yang didukung Rusia.

Baca Juga: Uni Eropa Batasi Perjalanan dari 7 Negara Afrika Setelah Munculnya Varian Omicron Covid-19

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pun langsung merespons, meski Zelensky tak secara gamblang mengungkapkan keterlibatan Rusia.

Ia menegaskan bahwa Rusia tak pernah melakukan hal seperti itu, serta tidak berencana untuk terlibat.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Jumat (26/11/2021), memperingatkan penggunaan kekuatan oleh Rusia terhadap Ukraina akan mengakibatkan kerugian.

Namun, ia tak merinci apa yang akan terjadi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU