Baru Beberapa Jam Terpilih, Perdana Menteri Perempuan Pertama Swedia Malah Mengundurkan Diri
Kompas dunia | 25 November 2021, 07:12 WIBSTOCKHOLM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) perempuan pertama Swedia Magdalena Andersson telah mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah terpilih di parlemen Riksdag.
Padahal, terpilihnya Andersson adalah catatan sejarah baru bagi Swedia yang belum pernah memiliki PM perempuan sejak wanita mendapatkan hak pilih sekitar seratus tahun lalu.
Sebelumnya, Swedia juga menjadi satu-satunya negara Nordik yang belum memiliki pemimpin perempuan. Kini, mestinya Andersson merayakan pengangkatan dirinya sebagai PM perempuan pertama Swedia.
Baca Juga: Australia Tetapkan Hizbullah sebagai Organisasi Teroris
Namun, Andersson memilih mengundurkan diri setelah maghrib pada hari yang sama saat dirinya terpilih sebagai PM karena mitra koalisinya, Partai Hijau mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan.
Selain itu, usulan anggarannya gagal disetujui parlemen. Parlemen memilih menyetujui anggaran yang disusun oleh oposisi yang mencakup sayap kanan anti-imigran.
"Saya telah mengatakan kepada pembicara bahwa saya ingin mengundurkan diri," kata Andersson, dikutip dari BBC.
Pihak Partai Hijau mengatakan tidak dapat menerima usulan anggaran pemerintahan Andersson karena rancangan itu melibatkan kelompok politisi sayap kanan.
"Ada praktik konstitusional bahwa koalisi pemerintahan harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur. Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya dipertanyakan," ujar politisi berhaluan Sosial Demokrat itu.
Meski telah mengundurkan diri, Andersson berharap dapat mencoba mencalonkan diri menjadi perdana menteri lagi sebagai pemimpin pemerintahan dengan dukungan partai tunggal.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Bbc.com