Rembulan Merah di Langit Amerika Utara, Gerhana Bulan Merah Parsial Terlama dalam Sejarah
Kompas dunia | 19 November 2021, 20:27 WIBLOS ANGELES, KOMPAS.TV - Gerhana bulan parsial terlama dalam hampir 600 tahun terlihat di Amerika Utara, memandikan Bulan sehingga terang berwarna merah, terlihat oleh sebagian besar umat manusia pada Jumat (19/11/2021) dini hari seperti dilansir Straits Times.
Pertunjukan surgawi itu memperlihatkan purnamanya sang bulan yang jatuh menyelinap ke belakang bayangan Bumi, merahkan 99 persen wajah rembulan.
Keindahan alam itu terlihat di seluruh Amerika Utara dan sebagian Amerika Selatan mulai pukul 06.02 GMT di Amerika, dan kemudian dapat dilihat di Polinesia, Australia, dan Asia timur laut.
Pada 07.50 GMT di Amerika Utara, pengamat langit melihat bulan setengah tertutup bayangan luar bumi, atau penumbra, dengan langit polos tiada berawan.
Ilmuwan luar angkasa mengatakan, pada Jumat (19/11/2021) pukul 08.45 GMT di Amerika, Bulan akan terik berwarna merah, dengan puncak benderang merah paling jelas terlihat pada puncak gerhana 18 menit kemudian.
Merahnya rembulan secara dramatis ini disebabkan oleh fenomena yang dikenal sebagai "semburan Rayleigh", di mana gelombang cahaya biru yang lebih pendek dari Matahari tersebar oleh partikel di seantero atmosfer bumi.
Gelombang cahaya merah, yang lebih panjang, dengan mudah menyelinap dan melewati partikel-partikel ini.
"Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi saat gerhana, semakin merah Bulan yang akan muncul," jelas situs web NASA.
"Seolah-olah semua matahari terbit dan terbenam di dunia diproyeksikan ke Bulan."
Baca Juga: Gerhana Bulan Petang Ini Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang, Tidak Berbahaya untuk Penglihatan
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times via AFP