Meskipun Kurang Harmonis, Taliban Menjadi Pelindung Syiah Afghanistan
Kompas dunia | 17 November 2021, 06:45 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Taliban memasuki era baru usai mendongkel pemerintahan Presiden Ashraf Ghani pada pertengahan Agustus lalu. Taliban kembali menjadi pemerintah Afghanistan setelah diusir pasukan koalisi Amerika Serikat pada 2001.
Agar mendapat dukungan internasional, Taliban pun memasang wajah baru yang lebih moderat. Mereka mengklaim sekarang lebih moderat dan bisa bergaul dengan komunitas internasional.
Taliban pun mulai berupaya menerima kelompok lain kendati berbeda mazhab. Sebagai pemerintah, mereka kini bertanggung jawab atas keselamatan minoritas Syiah.
Taliban berjanji akan melindungi Syiah di Afghanistan. Kelompok minoritas ini terancam serangan brutal ISIS-K yang masih menebar teror di Afghanistan.
Minoritas Syiah pun mulai menerima Taliban sebagai pelindung mereka.
Meskipun demikian, pertentangan akibat konflik masa lalu dan perbedaan mazhab masih mengganjal hubungan Taliban dengan Syiah.
Baca Juga: ISIS Lagi-lagi Mengaku Dalangi Bom Bunuh Diri di Masjid Syiah di Afghanistan yang Tewaskan 47 Orang
Bagi minoritas Syiah Hazara, Taliban merupakan musuh selama berdekade-dekade. Kelompok Sunni itu menuduh Syiah sesat dan memerangi mereka.
Kini, warga Hazara butuh perlindungan Taliban, terutama ketika ISIS-K melancarkan operasi dengan target komunitas Syiah.
Sebagian kalangan Hazara bisa berdampingan dengan Taliban. Namun, tak sedikit juga yang masih merasa tak nyaman dengan kehadiran kelompok tersebut.
Pada Jumat (12/11/2021) lalu, ibadah Syiah Hazara di Masjid Abul Fazl Al-Abbas, Kabul dijaga ketat oleh anggota Taliban. Mereka berjaga dibersamai milisi Hazara.
Pemandangan ini sebelumnya tak terbayangkan bagi sebagian besar warga Hazara.
Suhrab, salah seorang milisi Hazara, termasuk kelompok yang mengaku bisa berdampingan dengan baik bersama Taliban.
“Mereka (anggota Taliban) bahkan salat di masjid (Syiah) beberapa kali,” kata Suhrab kepada Associated Press.
Tak seperti Suhrab, salah seorang Hazara justru masih merasa tidak nyaman melihat Taliban. Ia masih takut melihat Taliban yang memakai pakaian tradisional mereka seperti jihadis pada umumnya.
Baca Juga: Krisis Pangan, Taliban: Lembaga Bantuan Ingkari Janji Mereka Kepada Rakyat Afghanistan
“Kami bahkan tidak bisa membedakan apakah mereka Taliban atau Daesh (ISIS),” katanya.
Di samping janji Taliban menerima minoritas, masih banyak yang curiga mereka tidak akan menepati janji sepenuhnya.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press