Spanyol Alami Kelangkaan Minuman Beralkohol Menyusul Pelonggaran Pembatasan Covid-19
Kompas dunia | 14 November 2021, 11:54 WIBMADRID, KOMPAS.TV - Di Cafe Comercial, salah satu kafe tertua di Madrid yang tiang-tiang marmernya dan lampu gantung berornamen menarik banyak turis dan penduduk lokal, persediaan beberapa botol minuman populer sangat sedikit.
Spanyol saat ini mengalami kelangkaan minuman beralkohol impor merek tertentu yang populer akibat masalah rantai pasokan yang dihajar pandemi Covid-19, seperti dilansir Straits Times, Minggu, (14/10/2021).
"Sulit untuk mendapatkan pengiriman. Merek gin, tequila, dan wiski tertentu tidak mungkin ditemukan," kata manajer kafe simbol itu, Raul Garcia, kepada AFP seperti dikutip Straits Times, "Kurangnya stok mempengaruhi merek internasional terkenal yang tidak pernah kami duga suatu hari nanti akan tidak tersedia."
Dia tidak sendirian. Karena masalah rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi, bar dan klub malam di seluruh Spanyol telah berjuang untuk menyimpan inventaris minuman beralkohol mereka sejak pembatasan Covid-19 saat pembatasan sosial dicabut sepenuhnya bulan lalu.
Ini menimbulkan keributan di negara di mana kehidupan sosial terkonsentrasi di luar rumah, dan kelompok besar sering bertemu untuk tapas atau makan malam diikuti dengan minum-minum.
"Kekurangannya tidak menyeluruh, tetapi hanya pada beberapa merek. Masalahnya adalah merek ini sangat melekat pada orang-orang," kata Roberto Ucelay, manajer Los Olivos Beach Resort di Tenerife, bagian dari Kepulauan Canary Spanyol.
Di antara nama-nama populer yang terpengaruh adalah Beefeater gin, Absolut vodka dan Patron tequila.
Baca Juga: Terungkap, Mantan Raja Spanyol Ternyata Disuntik Hormon Perempuan untuk Kurangi Hasrat Seksual
Kekurangan tersebut disebabkan oleh krisis pengiriman global, yang dipicu oleh kenaikan permintaan dari China dan Amerika Serikat yang "mempengaruhi semua perdagangan internasional", kata asosiasi pembuat minuman beralkohol Spanyol, Espirituosos Espana, dalam sebuah pernyataan.
Pemasok kewalahan mengatasi kekurangan botol dan kotak kardus yang dibutuhkan untuk mengemas alkohol, serta kurangnya pengemudi, kontainer, dan truk untuk mengirimkannya.
"Ini bukan masalah ketersediaan produk, ini masalah pengiriman," kata juru bicara Pernod Prancis Ricard, pembuat minuman beralkohol nomor dua dunia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Straits Times