> >

Mantan Presiden Afrika Selatan Penghapus Apartheid Tutup Usia

Kompas dunia | 12 November 2021, 01:05 WIB
Nelson Mandela dan presiden apartheid terakhir FW de Klerk (kanan) saat menerima hadian Nobel Perdamaian di Oslo, Norwegia pada 10 Desember 1993. (Sumber: AFP)

JOHANNESBURG, KOMPAS.TV – Mantan presiden Afrika Selatan Frederik Willem de Klerk meninggal dunia di usia 85 tahun pada Kamis (11/11/2021).

Juru bicara Yayasan FW de Klerk mengonfirmasi, de Klerk tutup usia setelah berjuang melawan kanker di kediamannya di kawasan Fresnaye di Cape Town.

Melansir Associated Press, De Klerk merupakan sosok kontroversial di Afrika Selatan. Banyak yang menyalahkannya atas kekerasan terhadap warga kulit hitam Afrika Selatan dan aktivis anti-apartheid selama masa jabatannya.

Sementara, sejumlah warga kulit putih Afrika Selatan justru menganggap upayanya mengakhiri kebijakan rasial apartheid sebagai pengkhianatan.

FW de Klerk merupakan presiden kulit putih terakhir di Afsel. Ia menjabat sebagai presiden pada 1989 hingga 1994. Pada 1994 hingga 1996, ia menjadi wakil presiden.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 18 Juli: Lahirnya Nelson Mandela hingga Berdirinya Intel

Salah satu pidato paling terkenal FW de Klerk adalah saat ia mengumumkan pencabutan larangan Kongres Nasional Afrika (ANC) dan gerakan pembebasan lainnya di Afsel.

Dalam pidato pada 2 Februari 1990 itu, FW de Klerk juga mengumumkan pembebasan tokoh anti-apartheid, Nelson Mandela, yang sudah dipenjara selama 27 tahun.

Ia kemudian bekerja sama dengan Mandela untuk mengakhiri praktik apartheid. Pada 1993, ia minta maaf atas kekejaman praktik apartheid.

Berkat berbagai keputusan bersejarahnya, FW de Klerk menyabet Nobel Perdamaian pada Oktober 1993 bersama Nelson Mandela.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press/CNN


TERBARU