Museum Holocaust AS: Penindasan China Terhadap Muslim Uyghur Makin Meningkat
Kompas dunia | 10 November 2021, 04:52 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat (AS) mengatakan telah mengumpulkan bukti tentang meningkatnya penindasan yang dilakukan China terhadap Muslim Uyghur di wilayah Xinjiang.
Dalam sebuah laporan baru yang dirilis Selasa (9/11/2021), Pusat Pencegahan Genosida museum tersebut mengatakan, sekarang ada bukti yang masuk akal untuk percaya bahwa dugaan kejahatan terhadap muslim Uyghur terus meningkat di tengah kampanye untuk menyembunyikannya.
"Pemerintah China telah melakukan yang terbaik untuk menjaga agar informasi tentang kejahatan terhadap Uyghur tidak diketahui," kata Tom Bernstein, ketua Komite Hati Nurani Museum Holocaust AS.
"Pemerintah China harus menghentikan serangannya terhadap orang-orang Uyghur dan memungkinkan pemantau internasional independen untuk menyelidiki dan memastikan bahwa kejahatan telah berhenti,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Parlemen Inggris: China Lakukan Genosida Terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang
Namun demikian, China telah berulang kali menolak tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan kekejaman di wilayah tersebut.
Laporan tersebut mengutip kesaksian saksi dan informasi dari para pemberontak dan laporan yang diberikan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Informasi baru ini memperluas temuan museum pada Maret 2020, bahwa Partai Komunis China telah menganiaya, memenjarakan secara tidak sah, dan merampas kebebasan orang-orang Uyghur.
Dalam temuan baru, dilaporkan bahwa para muslim Uyghur mengalami sterilisasi paksa, kekerasan seksual, perbudakan, penyiksaan dan pemindahan paksa.
Pemerintah AS telah menetapkan bahwa tindakan China terhadap Muslim Uyghur dan suku minoritas lainnya sebagai genosida.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press