Jika Perjanjian Nuklir Tak Tercapai, Israel Didesak Bombardir Iran per Akhir 2021
Kompas dunia | 1 November 2021, 17:28 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Pemerintah Israel didesak untuk membombardir Iran apabila kesepakatan nuklir antara negara-negara Barat dan Teheran tak kunjung tercapai.
Desakan itu digagas oleh Tzachi Hanegbi, anggota parlemen sekaligus politisi partai oposisi Israel, Likud, pada Minggu (31/10/2021).
Hanegbi mendesak pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett lebih tegas tentang urusan Iran. Ia pun menjamin dukungan Likud apabila Tel Aviv memberlakukan kebijakan tegas terhadap program nuklir Teheran.
“Iran adalah ancaman nyata. Kami (Likud) mendukung sepenuhnya jika pemerintah memutuskan untuk menyerang (Iran). Kita sedang mendekati simpang jalan soal keputusan tentang masalah Iran,” kata Hanegbi dikutip Times of Israel.
Baca Juga: Iran Tuduh Israel dan AS Bersalah atas Serangan Siber yang Lumpuhkan Stasiun Bahan Bakar
“Jika tidak ada kesepakatan antara Iran dan kekuatan-kekuatan dunia (terkait program nuklir), kita haurs menyerang Iran pada akhir 2021,” imbuhnya.
PM Naftali Bennett sendiri dikritik oleh oposisi yang dipimpin eks PM Israel, Benjamin Netanyahu, terkait program nuklir Iran. Netanyahu menyebut pemerintahan Bennett terlalu stagnan menghadapi isu Iran.
Iran sendiri masih menunda-nunda negosiasi mengenai program nuklirnya. Negara-negara Barat mempertanyakan komitmen Teheran tentang negosiasi nuklir.
Pada Konferensi Tingkat Tingi (KTT G20) di Roma, Italia lalu, sejumlah pemimpin mengadakan forum untuk membahas negosiasi nuklir Iran. Presiden AS Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Raya Boris Johnson, serta Kanselir Jerman Angela Merkel membahas kelanjutan program nuklir Teheran.
Para pemimpin itu merilis pernyataan bersama yang menjamin bahwa “Iran tidak akan pernah bisa mengembangkan atau mendapatkan senjata nuklir”.
Jet tempur Israel latih serangan udara untuk bombardir Iran
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV