Bandara Dibuka Setelah 20 Bulan Tutup, Warga Australia Berkumpul Kembali Dengan Keluarga
Kompas dunia | 1 November 2021, 11:08 WIBCANBERRA, KOMPAS.TV — Bandara internasional Sydney menjadi penuh dengan air mata, pelukan dan tawa ketika perbatasan Australia dibuka untuk pertama kalinya dalam 20 bulan terakhir, Senin (1/11/2021).
Beberapa warga yang datang, tampak merobek masker mereka ketika bertemu dengan orang-orang yang mereka cintai, setelah terpisah demikian lama.
“Bisa pulang kembali ke Australia tanpa harus melakukan karantina adalah hal yang sangat besar,” kata Carly Boyd kepada wartawan di Bandara Kingsford-Smith Sydney.
“Ada banyak orang dalam penerbangan ini yang memiliki orang-orang terkasih mereka yang akan meninggal, atau telah meninggal dalam minggu ini. Bagi mereka untuk dapat turun dari pesawat dan melihat orang-orang terkasih secara langsung adalah hal yang luar biasa,” tambah Boyd seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Bertemu PM Australia, Presiden Jokowi Usulkan Kerja Sama Saling Pengakuan Sertifikat Vaksin
Australia bertaruh bahwa tingkat vaksinasi saat ini sudah cukup tinggi untuk mengurangi bahaya dan membuka pintu bagi pendatang internasional, setelah melakukan kontrol perbatasan paling ketat dan paling lama di dunia selama pandemi virus corona.
Thailand juga telah membuka kembali perbatasannya pada Senin. Turis yang divaksinasi lengkap yang datang melalui udara dari 46 negara dan wilayah, tidak lagi harus dikarantina dan dapat bergerak dengan bebas. Pembatasan lokal seperti jam malam di beberapa daerah pun sudah dicabut.
Sebelum pandemi, Sydney adalah bandara internasional tersibuk di Australia, tetapi selama pandemi bandara ini sangat sepi.
Baca Juga: Australia Sepakati Soal Kerja Sama Bidang Ekonomi Hijau dan Transisi Energi di Indonesia
Warga Australia yang telah divaksinasi lengkap, dapat pulang tanpa dikarantina di hotel selama dua minggu. Kini karantina hanya berlaku bagi warga Australia yang ingin pulang, tetapi belum divaksinasi.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press