> >

Ancaman Taliban: Eropa akan Terdampak jika Dana Bantuan Tak Dicairkan

Kompas dunia | 30 Oktober 2021, 18:31 WIB
Kelompok Taliban melakukan patroli di Kabul, Sabtu (28/8/2021). Taliban mengancam Eropa bakal ikut terdampak jika dana bantuan tak segera dicairkan. Mereka meminta agar dana miliaran dolar untuk dana bantuan yang dibekukan pihak barat bisa segera dicairkan. (Sumber: AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengancam Eropa bakal ikut terdampak jika dana bantuan tak segera dicairkan.

Mereka meminta agar dana miliaran dolar untuk dana bantuan yang dibekukan pihak barat bisa segera dicairkan.

Krisis keuangan memang tengah dihadapi Afghanistan, setelah Taliban kembali mengambil alih pemerintahan.

Mereka menghadapi kehancuran mata uang, kelaparan massal dan krisis imigrasi.

Baca Juga: Peragakan Gaya Bercinta di Depan Gereja Katedral, Pasangan Ini Dipenjara

Afghanistan sendiri sebenarnya memiliki banyak aset dan dana bantuan yang tersimpan pada Cadangan Keuangan Federal Amerika Serikat (AS) dan beberapa bank sentral di Eropa.

Tetapi uang tersebut dibekukan, karena AS dan sejumlah negara di Eropa tak mengakui Taliban.

Namun, hal itu diyakini bakal menyulitkan negara-negara Eropa karena akan menyebabkan imigrasi besar-besaran.

“Situasinya sangat penuh keputusasaan dan jumlah uang tunai semakin berkurang,” ujar anggota Dewan Bank Sentral Afghanistan, Shah Mehrabi seperti dikutip Yahoo News.

“(Uang yang ada) saat ini hanya cukup mempertahankan Afghanistan sampai akhir tahun,” katanya.

“Eropa akan sangat terdampak jika Afghanistan tak bisa mendapatkan akses ke uang tersebut,” tambah Mehrabi.

Baca Juga: Pertemuan Taliban dengan Delegasi Asing Dikecam, Tak Ada Wakil Perempuan dan Disebut Pesta

Tekanan agar dana cadangan itu segera dicairkan juga diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Keuangan Taliban, Ahmad Wali Haqmal.

"Uang tersebut merupakan milik rakyat Afghanistan. Berikan saja uang kami,” ujarnya.

“Membekukan uang itu tidaklah etis dan melawan semua hukum dan nilai internasional,” tambah Haqmal.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yahoo News


TERBARU