Menkeu dan Menkes G20 Targetkan 70 Persen Populasi Dunia Vaksinasi Covid-19 pada Pertengahan 2022
Kompas dunia | 30 Oktober 2021, 04:05 WIBROMA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan 20 negara dengan ekonomi terbesar dunia (G20) hari Jumat (29/10/2021) mengeluarkan pernyataan bersama akan mengambil langkah untuk memastikan 70 persen populasi dunia mendapat vaksinasi Covid-19 pada pertengahan 2022.
Selain itu, pertemuan tingkat menteri G20 tersebut sepakat membentuk gugus tugas khusus untuk memerangi pandemi di masa depan, seperti dilansir Straits Times, Jumat (29/10/2021).
Mereka tidak dapat mencapai kesepakatan tentang fasilitas pembiayaan terpisah yang diusulkan oleh Amerika Serikat dan Indonesia, tetapi mengatakan gugus tugas yang akan dibentuk, akan mengeksplorasi opsi mobilisasi dana untuk meningkatkan kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons pandemi.
"Untuk membantu kemajuan menuju tujuan global vaksinasi setidaknya 40 persen dari populasi di semua negara pada akhir tahun 2021 dan 70 persen pada pertengahan 2022... kami akan mengambil langkah-langkah untuk membantu meningkatkan pasokan vaksin dan kebutuhan penting lainnya. Produk medis di negara berkembang dan menghilangkan kendala pasokan dan pembiayaan yang relevan," kata para menteri G20 dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jokowi Bertolak ke Italia, Indonesia Akan Terima Keketuaan Presidensi G20
Tujuan sebelumnya adalah memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada musim gugur 2022, kini maju menjadi pertengahan tahun 2022.
“Kami membentuk Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 yang bertujuan untuk meningkatkan dialog dan kerja sama global mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi, mempromosikan pertukaran pengalaman dan praktik terbaik, mengembangkan pengaturan koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kesehatan, mempromosikan tindakan kolektif, menilai dan menangani keadaan darurat kesehatan dengan dampak lintas batas dan mendorong pengelolaan sumber daya yang efektif," kata pernyataan itu.
Para menteri mengatakan mereka membentuk badan baru karena pandemi Covid-19 memperlihatkan kekurangan yang signifikan dalam kemampuan dunia untuk mengoordinasikan tanggapannya.
Mereka berjanji untuk mendukung "semua upaya kolaboratif" untuk menyediakan akses ke vaksin, terapi, diagnostik, dan alat pelindung diri yang aman, terjangkau, berkualitas dan efektif, terutama untuk negara-negara miskin dan berkembang.
Baca Juga: Indonesia dan Amerika Serikat Desak G-20 Bangun Sistem Pencegahan Pandemi Masa Depan
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times