UNFCCC: Gagalnya KTT COP26 Glasgow akan Antar Dunia ke Kekacauan dan Konflik akibat Perubahan Iklim
Kompas dunia | 24 Oktober 2021, 18:22 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Pejabat PBB untuk Kerangka Konvensi PBB Bagi Perubahan Iklim, UNFCCC, mengeluarkan peringatan yang bikin bergidik tentang akibat dari tidak terkendalinya efek gas rumah kaca bila KTT COP26 Glasgow tidak menghasilkan kesepakatan yang diperlukan, seperti dilansir Guardian, Minggu (24/10/2021).
Sekretaris Eksekutif UNFCCC Patricia Espinosa melalui saluran video langsung di acara Saudi Green Initiative, Minggu (24/10/2021), mengatakan keamanan dan stabilitas global dapat runtuh, krisis migrasi manusia dan kekurangan pangan akan menghadirkan konflik dan kekacauan, jika negara-negara gagal mengatasi emisi gas rumah kaca.
Patricia Espinosa menjabarkan, “Kami benar-benar berbicara tentang menjaga stabilitas negara, melestarikan institusi yang telah kita bangun selama bertahun-tahun, melestarikan tujuan terbaik yang telah ditetapkan bersama. Skenario bencana menunjukkan kita akan memiliki arus besar orang-orang terlantar.”
Dampak tidak terkendalinya perubahan iklim akan mengalir bagai banjir bandang, kata Espinosa, seraya menambahkan, “Itu berarti makanan akan makin lebih sedikit, jadi berarti akan ada krisis ketahanan pangan. (Krisis) yang akan membuat lebih banyak orang rentan terhadap situasi yang mengerikan, belum lagi bermunculannya kelompok teroris dan kelompok kekerasan. Ini akan berarti munculnya banyak sumber ketidakstabilan.”
Espinosa mengatakan kepada Observer dalam sebuah wawancara, “(Risiko) itu tidak hanya berbicara tentang sisi lingkungan. Ini juga tentang keseluruhan sistem yang telah kita bangun. Kita tahu apa yang dipicu oleh krisis migrasi manusia di masa lalu. Jika kita melihat dalam jumlah yang lebih besar, tidak hanya migrasi internasional, tetapi juga migrasi internal, [itu akan] memicu masalah yang sangat serius.”
Peringatan keras yang luar biasa itu muncul dari Espinosa yang biasanya menahan diri dari pendapat tajam, dan datang ketika para pemimpin dunia membuat persiapan terakhir mereka untuk pembicaraan KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Baca Juga: India Tuntut Kompensasi dan Pembayaran dari Negara Kaya atas Dampak Perubahan Iklim
Para pemimpin negara-negara G20 dari ekonomi maju dan berkembang terbesar di dunia akan berkumpul di Roma akhir pekan depan untuk pembicaraan pendahuluan selama dua hari, kemudian terbang ke Glasgow untuk bergabung dengan sekitar 100 kepala pemerintahan lainnya untuk pembicaraan iklim COP26 pada 1 November.
Espinosa, mantan menteri di pemerintah Meksiko, mengambil peran di UNFCCC pada 2016. Dia berbagi tanggung jawab utama dengan Alok Sharma, menteri kabinet Inggris yang akan bertindak sebagai presiden konferensi.
Selama dua minggu, mereka akan mencoba menyatukan hampir 200 negara untuk mengimplementasikan tujuan dari perjanjian iklim Paris 2015 yang penting, dengan menyetujui pengurangan emisi gas rumah kaca dalam dekade berikutnya.
Beberapa pemimpin kunci, termasuk presiden China Xi Jinping, yang negaranya menjadi penghasil karbon dioksida terbesar di dunia, dan Presiden Rusia Vladimir Putin, tidak akan hadir.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Guardian