Gedung Putih Tegaskan Belum Ada Perubahan Kebijakan Ambiguitas Strategis atas Taiwan
Kompas dunia | 23 Oktober 2021, 03:05 WIBBALTIMORE, KOMPAS.TV - Gedung Putih mengklarifikasi tidak ada perubahan kebijakan AS terhadap Taiwan setelah Presiden Joe Biden berjanji akan mempertahankan pulau itu dari serangan China.
"Presiden tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan kami dan tidak ada perubahan dalam kebijakan kami," kata juru bicara Gedung Putih seperti dilansir Straits Times, Jumat (22/10/2021).
Gedung Putih mengatakan kebijakan mereka masih dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979, di mana Kongres mengharuskan Amerika Serikat untuk menyediakan pulau itu dengan senjata untuk pertahanannya sendiri, tetapi belum jelas apakah AS akan campur tangan secara militer.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat menyatakan negaranya akan datang untuk membela Taiwan dan memiliki komitmen untuk mempertahankan pulau yang diklaim China sebagai miliknya.
“Ya, kami memiliki komitmen untuk melakukan itu,” kata Biden dalam diskusi di CNN ketika ditanya apakah Amerika Serikat akan datang untuk membela Taiwan, yang mengeluhkan meningkatnya tekanan militer dan politik dari Beijing untuk menerima kedaulatan China.
Washington diwajibkan oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, itu telah lama mengikuti kebijakan "ambiguitas strategis" tentang apakah akan campur tangan secara militer untuk melindungi Taiwan jika terjadi serangan China.
Pada bulan Agustus, seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan kebijakan Amerika Serikat tentang Taiwan tidak berubah setelah Presiden tampaknya menyarankan Amerika Serikat akan mempertahankan pulau itu jika diserang.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Biden tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan AS dan "tidak ada perubahan dalam kebijakan kami", tetapi menolak berkomentar lebih lanjut ketika ditanya apakah Biden salah bicara.
“Hubungan pertahanan AS dengan Taiwan dipandu oleh Undang-Undang Hubungan dengan Taiwan. Kami akan menjunjung tinggi komitmen kami di bawah undang-undang, kami akan terus mendukung pertahanan diri Taiwan, dan kami akan terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo,” kata juru bicara itu.
China tetap menyatakan ketidaksenangannya, dengan juru bicara kementerian luar negeri mengatakan negara itu tidak memiliki ruang untuk konsesi pada kepentingan intinya.
Baca Juga: Biden Tegaskan Tak Takut China, Siap Bantu Taiwan Pertahankan Kedaulatan
China, melalui juru bicara Wang Wenbin di Beijing, mendesak AS untuk tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, untuk menghindari kerusakan serius pada hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Kantor Kepresidenan Taiwan mengatakan posisi mereka tetap sama, yaitu tidak akan menyerah pada tekanan dan tidak akan "maju terburu-buru" ketika mendapat dukungan. Taiwan akan menunjukkan tekad yang kuat untuk membela diri.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times/AFP