Curiga Nuklir Bocor, China Desak AS Jelaskan Insiden Tabrakan Kapal Selam di Laut China Selatan
Kompas dunia | 20 Oktober 2021, 06:44 WIBBEIJING, KOMPAS.TV – China mendesak Amerika Serikat (AS) menjelaskan dengan rinci dan transparan perihal insiden tabrakan kapal selam USS Connecticut dengan objek tak dikenal di wilayah perairan Laut China Selatan.
Hal itu diungkap Kementerian Pertahanan Nasional China pada Selasa (19/10/2021) seperti dilansir Global Times.
“Untuk waktu yang lama, di bawah slogal ‘kebebasan navigasi dan penerbangan’, AS telah sering mengirimkan platform senjata canggih seperti kapal induk, pengebom strategis dan kapal selam nuklir di Laut China Selatan untuk memamerkan kekuatannya dan menimbulkan masalah, yang mengancam secara serius keamanan nasional kawasan dan meningkatkan tensi kawasan,” ujar Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China.
Pada 8 Oktober, laporan media menyebut kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Connecticut, menabrak objek tak dikenal di bawah Laut China Selatan pada 2 Oktober.
Baca Juga: Kapal Selam AS Menabrak Objek Bawah Laut di Laut Cina Selatan
Angkatan Laut (AL) AS mengonfirmasi insiden itu dengan menyebut bahwa kapal selam kelas Seawolf itu tetap berada dalam kondisi stabil dan aman setelah menabrak objek tak dikenal. Pembangkit nuklir dalam kapal selam tidak terpengaruh, imbuh AL AS, tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Namun, Tan menuding AL AS sengaja menunda informasi dan menutup-nutupi detail insiden itu.
“Butuh 5 hari bagi AL AS setelah insiden itu untuk memberi pernyataan singkat yang tak jelas,” sindir Tan tajam.
“Pendekatan tak bertanggung jawab dan kurangnya transparansi ini dengan mudah dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kesalahan penilaian. China dan negara-negara tetangga di Laut China Selatan harus mempertanyakan kebenaran dan maksud di balik insiden itu.”
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Kompak Suarakan Kekhawatiran atas Rencana Kapal Selam Nuklir Australia
Menurut Tan, insiden itu pula menunjukkan bahwa kerja sama baru AUKUS antara AS, Inggris dan Australia terkait kapal selam bertenaga nuklir telah membawa risiko besar proliferasi atau penyebarluasan senjata nuklir. Ini melanggar semangat Perjanjian Non-Proliferasi dan zona bebas nuklir di Asia Tenggara. Pun, imbuh Tan, membawa tantangan serius bagi keamanan dan perdamaian kawasan.
“Kami yakin bahwa aksi AS akan memengaruhi keselamatan navigasi di Laut China Selatan, membangkitkan kekhawatiran dan gejolak di antara negara-negara kawasan, juga berisiko terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Tan.
Lebih lanjut Tan mendesak agar AS berhenti melakukan pengintaian dan pengerahan pasukan militer di kawasan laut dan udara di Laut China Selatan, serta kebebasan navigasi di perairan itu.
Baca Juga: Sejumlah Kapal Induk Penyerang Inggris Masuk Laut China Selatan, China Siap Berperang
China juga mendesak AS mengklarifikasi lebih banyak detail, termasuk tujuan pelayaran di kawasan itu, dan apakah insiden itu telah menyebabkan kebocoran nuklir yang merusak lingkungan bawah laut.
Sejumlah ahli menyebut, kapal selam nuklir AS biasanya berlayar di Laut China Selatan di kedalaman lebih dari 100 meter di bawah laut. Jika bertabrakan dengan terumbu karang atau kapal selam lain, kerusakannya akan serius.
Sejumlah pihak meyakini, objek tak dikenal yang disebut AL AS itu lebih mungkin merupakan terumbu karang buatan ketimbang kandang penangkaran biota laut.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Global Times