Konglomerat Terbesar India, Tata Sons, Beli Maskapai Nasional Air India
Kompas dunia | 9 Oktober 2021, 06:34 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV — Tata Sons, konglomerat tertua dan terbesar di India, akan menjadi pemilik baru maskapai nasional yang sarat utang Air India, seperti diumumkan pemerintah India hari Jumat (8/10/2021).
"Tata Sons memenangkan penawaran 180 miliar rupee mengalahkan pemilik SpiceJet India Ajay Singh yang menawarkan 151 miliar rupee dalam kapasitas pribadi untuk mengakuisisi maskapai itu," kata Tuhin Kanta Pandey, sekretaris di Departemen Investasi dan Pengelolaan Aset Publik seperti dilansir dari Associated Press, Jumat (8/10).
Upaya penjualan awal oleh pemerintah pada tahun 2018 gagal menarik penawar.
Penjualan tersebut menandai kembalinya Air India ke grup Tata, pelopor dalam penerbangan komersial India ketika pertama kali meluncurkan maskapai ini pada tahun 1932 sebelum diambil alih oleh pemerintah pada tahun 1953.
Ratan Tata, ketua emeritus Tata Sons, mengatakan dalam sebuah tweet, “Grup Tata memenangkan tawaran untuk Air India adalah berita bagus! Meski diakui akan membutuhkan banyak upaya untuk membangun kembali Air India, diharapkan akan memberikan peluang pasar yang sangat kuat bagi kehadiran Grup Tata di industri penerbangan.”
Sebagai bagian dari agenda reformasi ekonominya, pemerintah India berjanji untuk melepas lebih dari selusin perusahaan milik pemerintah yang merugi.
Pada Januari 2020, pemerintah India mengumumkan penjualan maskapai Air India, yang mengoperasikan rute domestik dan internasional dan telah mengumpulkan kerugian besar dalam dekade terakhir. Pemerintah meminta calon penawar untuk memasukkan penawaran mereka pada bulan April tahun ini.
Baca Juga: Harus Bayar Denda, 2 Orang Ini Selamat dari Kecelakaan Air India
Pada hari Jumat kemarin, pemerintah mengatakan bahwa Tata Sons akan menyerap 153 miliar rupee dari total beban utang Air India senilai lebih dari 615 miliar rupee
Grup Tata adalah kumpulan luas dari hampir 100 perusahaan yang mencakup pembuat mobil terbesar di negara itu, perusahaan baja swasta terbesar, dan perusahaan outsourcing terkemuka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press