Yordania Memberi Reaksi Keras Atas Pandora Papers, Katakan Laporan itu Terdistorsi
Kompas dunia | 5 Oktober 2021, 03:05 WIBAMMAN, KOMPAS.TV - Kerajaan Yordania pada Senin (04/10/2021) dengan tegas menolak klaim "terdistorsi" yang dibuat dalam "Pandora Papers".
Dalam Pandora Papers, Raja Abdullah II disebut menciptakan jaringan perusahaan di luar negeri untuk membangun kerajaan properti senilai 100 juta dolar AS di luar negeri, seperti dilansir France24, Senin.
Raja Abdullah II dari Yordania tidak secara langsung membahas masalah ini dalam sebuah pidato, tetapi dia mengecam apa yang dia sebut sebagai "kampanye melawan Yordania".
Penyelidikan oleh International Consortium of Investigative Journalists, yang melibatkan sekitar 600 jurnalis dari media di seluruh dunia, didasarkan pada kebocoran sekitar 11,9 juta dokumen dari 14 perusahaan jasa keuangan.
Meskipun tidak menuduh tindakan kriminal yang dilakukan Abdullah II, laporan tersebut menuduh Raja Abdullah menciptakan jaringan perusahaan lepas pantai untuk diam-diam membeli tempat tinggal mewah dari Malibu dan California ke Washington dan London.
Dalam sebuah pernyataan, Keluarga Hashemite Kerajaan Yordania mengatakan laporan itu "mencakup ketidakakuratan dan memutarbalikkan serta melebih-lebihkan fakta".
Dikatakan raja telah "secara pribadi mendanai" properti dan semua biaya terkait.
Kerajaan juga mengecam laporan karena mengungkapkan lokasi properti, dengan mengatakan itu adalah "pelanggaran keamanan yang mencolok dan ancaman bagi keselamatan Yang Mulia dan keluarganya".
Abdullah hanya membahas masalah ini secara implisit pada hari Senin.
"Upaya untuk mempermalukan Yordania telah berlangsung selama beberapa waktu, dan masih ada pihak yang ingin menyabotasenya dan menimbulkan kecurigaan," kata Raja Abdullah II seperti dikutip pernyataan istana kepada sekelompok tetua suku.
"Tidak ada yang kami sembunyikan," tambahnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/France24